Tuesday, April 1, 2008

UMNO Juga Turut Menantang Badawi


AP PHOTO / Kompas Images
Abdullah Ahmad Badawi
Selasa, 1 April 2008 | 00:49 WIB

Kuala Lumpur, Senin - Posisi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi semakin terpojok. Dua anggota kabinet, Senin (31/3), mendorong tuntutan dari para pembangkang partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) untuk menyelenggarakan pemilihan ketua UMNO secara terbuka.

Hal itu semakin menunjukkan lemahnya kepemimpinan PM Badawi setelah kehilangan banyak kursi pada pemilihan umum Malaysia 8 Maret lalu. Seruan agar Badawi mundur karena Barisan Nasional gagal mempertahankan perolehan suaranya semakin keras terdengar. Akan tetapi, sejauh ini Badawi tetap menegaskan akan memimpin Malaysia.

Muncul usulan agar sistem pemilihan ketua UMNO dilakukan secara terbuka. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Internasional Muhyiddin Yassin dan Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Nordin. Dengan sistem terbuka, siapa pun bisa mencalonkan diri sebagai calon ketua umum UMNO.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang juga Wakil Ketua Umum UMNO, mengatakan UMNO kemungkinan akan meninjau ulang sistem pemilihan ketua. Ini bertujuan untuk memperbolehkan sebuah pertarungan terbuka dalam memperebutkan kursi pemimpin tertinggi di UMNO.

”Tidak ada komitmen untuk menghapuskan sistem yang ada sekarang. Kami harus mendengar pandangan-pandangan anggota partai terlebih dahulu,” kata Najib. Ia mengatakan bahwa keputusan akhir akan dibuat oleh Dewan Tertinggi UMNO.

Menurut ketentuan di UMNO sekarang ini, seorang calon harus dinominasikan oleh minimal sebanyak 30 persen suara dari cabang-cabang partai. Ketentuan itu membuat siapa pun sulit untuk lolos nominasi jika tidak didukung oleh pemimpin partai.

Lebih sehat

Posisi ketua umum UMNO sangatlah strategis karena secara otomatis akan menjadi perdana menteri jika menang dalam pemilu. Muhyiddin yang saat ini juga menjabat Wakil Ketua Umum UMNO mengungkapkan, penerapan kuota untuk pencalonan merupakan sebuah budaya politik yang tidak sehat.

”Saya berharap dengan dihapuskannya ketentuan itu, partai di semua tingkatan akan mempunyai sistem pemilihan yang demokratis,” kata Muhyiddin.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan sejumlah pemimpin UMNO lainnya telah meminta agar sistem yang ada sekarang diganti sehingga memungkinkan siapa saja untuk menantang Abdullah Badawi.

Badawi (68) telah mengklaim mendapat mandat meskipun menderita pengurangan suara yang tak terduga dalam pemilu lalu. Akan tetapi, kalangan pengamat menilai, dia hanya berusaha mengulur-ulur waktu.

Hamzah menantang

Anggota parlemen senior UMNO, Tengku Razaleigh Hamzah, mengungkapkan tekad untuk menantang kepemimpinan Badawi jika mendapatkan dukungan memadai. Sebagai partai paling dominan di koalisi Barisan Nasional, UMNO paling dipersalahkan atas hilangnya sepertiga kursi di parlemen dan kekalahan koalisi Barisan Nasional di lima negara bagian.

Jadwal pemilihan pemimpin tertinggi UMNO yang sebelumnya dijadwalkan pertengahan tahun ini telah diundur ke Desember 2008. Sistem kuota dukungan tersebut diperkenalkan Mahathir pada tahun 1987, setelah dia menang tipis atas rivalnya yang kemudian menjadi Menteri Keuangan, Razaleigh Hamzah.(AP/AFP/OKI)

No comments: