Tuesday, September 11, 2007

Irak


Tidak Ada Lagi Simpati untuk AS

London, Jumat - Sikap AS yang tetap bersikeras bertahan di Irak tidak lagi mendapat simpati dari komunitas internasional. Hal ini terbukti dari hasil jajak pendapat BBC World Service, Jumat (7/9). Dua pertiga dari responden yang diwawancara (23.000 orang di 22 negara) menginginkan agar pasukan keamanan AS keluar dari Irak paling lambat tahun ini.

Namun, separuh responden juga merasa yakin pasukan AS sebenarnya tak akan pernah keluar dari Irak. Sebanyak 67 responden mendukung penarikan AS dalam waktu satu tahun ini. Sementara 49 persen yakin AS pada akhirnya tidak akan menarik pasukan dari Irak. Tiga dari lima warga negara AS (61 persen) berpendapat, tentara AS harus segera pergi tahun ini sementara 24 persen meminta agar AS keluar secepat mungkin.

Di negara-negara yang selama ini menjadi sekutu AS juga sama saja. Mayoritas responden minta AS segera keluar tahun ini. Khusus di Inggris ada 65 persen orang yang berpendapat demikian. Ada 63 persen di Korea Selatan dan 63 persen di Australia. Keseluruhan, hanya 23 persen responden yang berpendapat pasukan asing harus tetap bertahan di Irak setidaknya sampai situasi keamanan kembali pulih.

Curiga dengan AS

Survei global itu dilakukan perusahaan jajak pendapat GlobeScan bersama the Program on International Policy Attitudes (PIPA), University of Maryland, pada akhir Mei dan akhir Juli 2007. Direktur PIPA Steven Kull menjelaskan, tampaknya sebagian besar responden curiga AS sengaja menjadikan Irak bagian dari proyek militer jangka panjang AS di Timur Tengah.

Jajak pendapat itu muncul setelah Komandan AS di Irak Jenderal David Petraeus menyatakan bersedia mengurangi jumlah pasukan di Irak, Maret mendatang. Keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan situasi di Irak saat ini. (AFP/LUK)

No comments: