Tuesday, September 11, 2007

Pemilu AS


Thompson Bertekad Cegah Hillary ke Gedung Putih

Des Moines, Kamis - Bintang film dan mantan senator Partai Republik, Fred Thompson, Kamis (6/9), akhirnya secara resmi menyatakan mencalonkan diri untuk perebutan tempat ke Gedung Putih. Thompson bertekad menyegarkan kembali Partai Republik dan menjanjikan mencegah seorang Clinton (Hillary) lagi ke Gedung Putih.

Thompson (65), aktor Hollywood yang wajahnya dikenal jutaan orang Amerika dan pernah tiga kali menjadi presiden dalam film, menyatakan pencalonannya dalam sebuah video di situs internetnya. Dia juga menyatakan itu dalam pemunculan di acara televisi NBC, "The Tonight Show with Jay Leno".

Bintang dari film seperti Hunt for Red October dan seri televisi Law & Order itu berharap untuk mengikuti jejak idola Partai Republik, Ronald Reagan, dari layar perak ke Ruang Oval Gedung Putih.

Thompson sudah mengisyaratkan ikut dalam pencalonan presiden. Setelah menguji keadaan selama enam bulan, Thompson memasuki kampanye dengan niat menawarkan sebuah wajah segar di kubu Partai Republik yang lesu darah.

Kalangan Partai Republik beranggapan dia lambat ikut pencalonan ini, apalagi untuk bisa menang. Namun, tuduhan itu ditampik Thompson dalam "The Tonight Show".

Dia segera diserang oleh para saingannya dalam Partai Republik karena tidak hadir dalam debat Partai Republik di New Hampshire, Rabu malam, dan malah memilih tampil dalam acara Jay Leno.

"Mungkin kami sudah lewat saat dia tidur," sindir Senator Arizona John McCain.

Sementara mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney mengatakan, "Satu-satunya pertanyaan saya bagi Senator Thompson adalah, mengapa terburu-buru? Mengapa tidak lebih lama lagi beristirahat?"

Dalam video internetnya, Thompson menyerang Hillary Clinton, calon presiden terkuat dari Partai Demokrat. Pesan ini bertujuan membangkitkan semangat di kalangan pemilih Partai Republik yang tidak suka senator New York itu memenangi pemilu presiden.

"Tahun 1992, kita jatuh setelah sebuah kemenangan Clinton (Bill)," katanya. "Tahun 1994, prinsip-prinsip konservatif membawa kita bangkit kembali dan memegang kontrol mayoritas Kongres. Sekarang, Anda tidak ingin harus bangkit kembali dari sebuah kemenangan Clinton yang lain. Negara kita memerlukan kita untuk menang tahun depan, dan saya siap untuk memimpin upaya itu," katanya. (AFP/Reuters/AP/DI)

No comments: