Mata-mata Rusia
Kasus Bisa Perburuk Hubungan Bilateral
London, Rabu - Para pejabat Inggris yang ingin menuntut seorang mantan agen KGB atas pembunuhan pengkritik Kremlin, Alexander Litvinenko, Rabu (23/5), mempersiapkan sebuah permintaan ekstradisi resmi pada Rusia.
Namun, para analis mengatakan, tersangka kemungkinan kecil akan diadili dan kasus itu akan menjadi duri dalam daging dalam hubungan kedua negara itu.
Andrei Lugovoi dituduh membunuh Litvinenko, seorang mantan agen KGB yang diracun tahun lalu dengan unsur radioaktif polonium-210, dalam sebuah pertemuan yang dihadiri dirinya dan seorang Rusia lainnya di London.
"Sebuah permintaan ekstradisi akan dibuat dan akan disampaikan ke Pemerintah Rusia oleh kedubes kami di Moskwa," kata seorang jubir Kementerian Luar Negeri Inggris.
Dubes Rusia di London dipanggil ke Kementerian Luar Negeri, Selasa, namun jubir Inggris itu menolak membicarakan kontak lebih lanjut yang mungkin berjalan.
Inggris belum menerima respons resmi dari Moskwa, menurut jubir kantor PM Tony Blair, Rabu, dengan menambahkan bahwa kegagalan untuk menghadirkan Lugovoi bisa memperburuk hubungan kedua negara.
Boris Berezovsky, seorang jutawan Rusia yang tinggal di London dan lawan Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga teman Litvinenko, mengatakan, dia memperkirakan Rusia tidak akan bekerja sama.
Lugovoi dalam wawancara telepon dengan Reuters terdengar tenang. "Tentu saja saya tidak bersalah," katanya.
Yaroslav Lissovolik, seorang analis pada Deutsche UFG, memperkirakan, kasus Litvinenko akan membuat hubungan kedua negara menjadi lebih buruk. (AP/Reuters/DI)
No comments:
Post a Comment