Tuesday, May 29, 2007

PM Howard Terancam Kalah dalam Pemilu

canberra, senin - Perdana Menteri konservatif Australia, John Howard, terancam kalah dalam pemilihan umum akhir tahun ini. Lebih dari itu, dia bersama calon penggantinya Peter Costello bisa kehilangan kursi di parlemen.

Hasil jajak pendapat yang dilaksanakan AC Nielsen dan kemudian dianalisa oleh surat kabar Fairfax, Senin (28/5), menunjukkan bahwa pemerintah bisa kehilangan 49 dari 87 kursi di majelis rendah. Posisi Howard, Costello dan calon pemimpin lainnya yaitu Menteri Lingkungan Malcolm Turnbull, dinilai sangat rentan.

Setelah 11 tahun berkuasa, dan pemilihan umum yang tinggal enam bulan, jajak pendapat menunjukkan dukungan bagi koalisi Howard mencapai titik terendah dibanding sejak sebelum dia memenangkan kursi perdana menteri pada 1996.

Meski demikian, pemimpin oposisi Kevin Rudd menilai meningkatnya dukungan terhadap Partai Buruhnya sebagai hal yang biasa, dengan mengatakan bahwa Partai Buruh hanya dua kali memenang sejak Perang Dunia II. "Lihat, memang ada keinginan untuk perubahan di Australia. Tetapi saya tahu, sejarah selalu menentang partai Buruh," ungkapnya.

Australia Selatan

Jajak pendapat khusus yang dilakukan surat kabar Sunday Mail di Adelaide, Minggu (27/5), juga menunjukkan bahwa pemerintah kehilangan banyak kursi di Australia Selatan. Bersama Queensland, Australia Selatan dianggap sebagai kunci medan tempur untuk menentukan hasil pemilu mendatang.

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters pada 23 Mei, menunjukkan, Buruh memimpin 16,9 persen dibanding Konservatif. Meski demikian, Partai Buruh harus bisa merebut 16 kursi tambahan untuk menang.

Sedangkan dalam analisa Fairfax, Buruh bisa memenangkan 49 kursi, dimana 13 menteri di pemerintahan sekarang akan kehilangan kursi di parlemen.

Howard yang menyadari buruknya hasil jajak pendapat, pekan lalu memperingatkan para anggota parlemennya bahwa partai mereka menghadapi "pemusnahan" pada pemilu mendatang.

Dukungan terhadap koalisi Konservatif turun dari 53 persen tahun lalu menjadi 41 persen di seputar Australia Selatan. Kondisinya bahkan lebih buruk di wilayah metropolitan Adelaide.

Titik balik dukungan itu bermakna pemerintah bisa dengan mudah kehilangan beberapa kursinya di Kingston, Wakefield dan Makin, yang seringkali dianggap para pemilih sebagai angka krusial bagi hasil nasional.

Menteri Kesehatan Tony Abbott yang merupakan kepala strategi pemerintah di Majelis Rendah, mengatakan prihatin karena para pemilih tidak menaruh perhatian cukup dekat terhadap prospek terpilihnya Kevin Rudd sebagai perdana menteri.

"Keprihatinan saya adalah rakyat Australia berjalan menuju pemilihan dengan kedua mereka ditutup, bahwa mereka merenungkan pilihan pada sebuah partai yang banyak sekali ketidakkonsistenannya dan kontradiksi di jantung berbagai kebijakannya," kata Abbott kepada televisi Australia. (Reuters/OKI)

No comments: