Warna Biru yang Masih Misteri
Jangan lupa, di St Petersburg ada masjid biru. Kata seorang teman, masjid ini unik, terletak di paling ujung kota, pesan seorang teman lewat pesan singkat. Kota St Petersburg di Rusia, di masa komunis dahulu bernama Leningrad.
Di tengah dinginnya udara karena sehari sebelumnya turun salju, kami sempatkan datang ke masjid yang disebut itu. Seorang pria yang kelihatannya pengurus masjid tak membolehkan kami masuk. Dan memang, pagi itu masjid masih dalam keadaan terkunci.
"Sudah jauh-jauh, kita harus bisa masuk. Lagi pula, ini kan hari terakhir di Petersburg. Kapan lagi?" kata kami kepada Dennis, mahasiswa asal Bandung yang sedang mengambil kuliah kedokteran di St Petersburg, yang dengan sabar mengantar kami pada awal Mei lalu.
Dengan modal bahasa Rusia yang cukup lancar dan pasti juga karena kesantunannya, Dennis berhasil membujuk petugas tadi memberi izin kami untuk masuk ke dalam masjid biru.
Kenapa dikenal sebagai masjid biru, kami menduga, pasti karena memang warnanya biru. Dari luar, warna biru memang mendominasi, terutama kubahnya sangat mencolok.
Sampai dinding dan gerbang masjid pun didominasi warna biru. Sedangkan di dalam, justru warna biru tak terlalu banyak, kecuali pada dinding yang menghadap kiblat.
Seperti nyambung dan berhubungan, warna biru banyak ditemukan di bangunan-bangunan tua, baik di Samarkand dan Bukhara, Uzbekistan.
Samarkand, sekitar empat jam perjalanan dengan kereta dari Tashkent, ibu kota Uzbekistan, merupakan kota kunci pada rute Jalan Sutra. Bahkan, pada abad ke-6, populasi Samarkand jauh melebihi jumlah penduduk yang ada sekarang.
Sama biru
"Beberapa tahun lalu ahli-ahli dari Jepang melakukan penelitian tentang warna biru pada bangunan ini dan mereka belum berhasil menemukan jawaban tentang bahan pewarnaan yang digunakan untuk mendapatkan warna biru yang tak pudar oleh cuaca," kata Anora, wanita Uzbek yang pernah tinggal di Jakarta, ketika menemani kami berkunjung ke Samarkand.
Keindahan bangunan-bangunan tua, musoleum, perguruan di Samarkand dan juga di Bukhara bukan hanya karena warna birunya semata. Lebih dari itu, arsitektur dan kerumitan interior menimbulkan kekaguman tersendiri. (RET)
No comments:
Post a Comment