Thursday, August 23, 2007

Abe Serukan Kemitraan Demokrasi Asia

New Delhi, Rabu - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengajak India bergabung dalam sebuah kemitraan demokrasi Asia yang lebih luas dan menyertakan Australia dan Amerika Serikat. Abe tidak memasukkan nama China dalam kemitraan yang dia tawarkan, padahal saat ini China merupakan negara dengan kekuatan super di Asia.

Pandangan mengenai kemitraan demokrasi Asia disampaikan Abe dalam pidatonya di depan rapat paripurna parlemen India, Rabu (22/8). Kehadiran Abe dalam rapat tersebut merupakan bagian dari kunjungan tiga harinya di India.

"Kemitraan ini adalah sebuah asosiasi di mana kita saling berbagi nilai-nilai dasar, seperti kemerdekaan, demokrasi, penghormatan terhadap HAM, dan kepentingan-kepentingan strategis," ujar Abe kepada para anggota parlemen dan diplomat.

Menurut dia, sebuah kemitraan Asia yang lebih luas dan melampaui batas-batas geografi saat ini mulai memperlihatkan bentuknya secara jelas. Namun, dia tidak menguraikan secara rinci.

Abe berpendapat, Jepang dan India perlu bergandeng tangan dalam kemitraan ini bersama AS dan Australia. Jika ini terjadi, Asia yang lebih luas akan berkembang dan membentuk sebuah jaringan sangat besar. Pada akhirnya, jaringan ini akan menjangkau seluruh negara di Samudra Pasifik dan menggabungkan AS serta Australia.

"Keterbukaan dan transparansi pada jaringan ini akan memungkinkan orang, barang, modal, dan ilmu pengetahuan mengalir dengan bebas," ujar Abe merinci keuntungan dari kemitraan yang dia tawarkan.

Pemimpin India, sejauh ini, belum menjawab ajakan Abe. Namun, sebelumnya, Sekjen Departemen Luar Negeri India Shiv Shankar Menon mengingatkan agar hubungan India-Jepang jangan sampai mengorbankan hubungan India-China.

Selama ini, Jepang berupaya mendorong kemitraan strategis dengan India dan negara lain guna mengimbangi kekuatan China yang dianggap sebagai ancaman. Langkah yang ditempuh Tokyo antara lain membangun kerja sama keamanan yang lebih erat dengan AS, Australia, dan India. Bulan depan, Angkatan Laut Jepang akan ikut latihan militer bersama AS dan India yang digelar di Teluk Bengal.

Meski demikian, Jepang tetap berupaya memperbaiki hubungan dengan China di berbagai bidang. Sejumlah pengamat mengatakan, manuver Jepang untuk membentuk kemitraan demokrasi merupakan kritik terselebung terhadap China.

(AFP/REUTERS/BSW)

No comments: