Thursday, August 16, 2007

Lebanon


Hezbollah: Kami Pilih Persatuan, Tolak Asing

sidik pramono

Lebanon "panas" karena perang saudara sampai perang menghadapi serangan Israel. Di arena politik, pertentangan keras juga terjadi antara pemerintah dan oposisi, termasuk kelompok Hezbollah yang berpengaruh kuat dan menguasai mayoritas parlemen.

Berikut petikan wawancara sejumlah wartawan Indonesia yang datang ke Lebanon atas undangan Mabes TNI dengan Nawaf Al-Mussawi dari bagian hubungan internasional kelompok Hezbollah. Wawancara dilakukan pekan lalu di sebuah kantor di Dahiya, Beirut selatan, dibantu anggota staf KBRI Lebanon, M Zainal Aziz.

Bagaimana Hezbollah melihat hasil pemilu sela di mana kelompok Kristen terpecah?

Pemilu sela menunjukkan kelompok oposisi pantas menang karena mengalahkan kelompok mayoritas dan pemerintah yang menggunakan segala cara, termasuk kekuatan finansial. Belum lagi kekuatan intelijen AS. Akhirnya, peperangan politik menunjukkan kelompok oposisi lebih diterima rakyat Lebanon. Pemerintah gagal dan oposisi menang.

Bagaimana Hezbollah melihat pemilihan presiden mendatang?

Sebelum pemilu presiden dilaksanakan beberapa bulan mendatang, prioritas pertama yang harus dilaksanakan adalah menyempurnakan undang-undang yang banyak kesalahan. Misalnya, pemerintahan sekarang ini adalah pemerintah yang ilegal dan tidak punya legalitas. Pada dasarnya, pemerintahan Lebanon adalah hasil pemufakatan di mana seluruh sekte yang ada di Lebanon mesti ada di dalamnya. Ketika salah satu sekte tak masuk, pemerintahan menjadi ilegal dan tak punya legitimasi. Jadi, harus dibentuk lebih dulu pemerintahan nasional.

Pemerintahan baru seperti apa yang Anda maksud?

Seharusnya, pemerintahan ke depan adalah pemerintah persatuan nasional, di mana semua kekuatan politik di Lebanon ikut berpartisipasi, setiap keputusan harus diambil dengan melibatkan seluruh sekte, bukan satu kelompok. Namun, pihak AS yang saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Lebanon mencegah terbentuknya pemerintahan seperti itu. Berkali-kali Presiden AS George W Bush menyatakan Pemerintahan Lebanon adalah bagian dari keamanan nasional AS. Tidak butuh penafsiran lebih, yang jelas pemerintahan Lebanon tidak mewakili rakyat Lebanon, tetapi hanya wakil kepentingan AS. Jika presiden dari sebuah negara adidaya menggunakan seluruh daya untuk intervensi kepada rakyat Lebanon, ini gambaran jelas mengenai situasi yang terjadi saat ini.

Jika pemerintahan baru tak terbentuk, apa yang terjadi dengan pemilihan presiden?

Kelompok yang tengah memerintah Lebanon tak mungkin bisa membuka sidang pemilihan presiden. Konstitusi Lebanon menggariskan bahwa sidang pemilihan presiden dilaksanakan harus dengan kehadiran dua pertiga anggota parlemen. Jika kelompok yang memerintah tidak punya suara sebanyak itu, mereka harus bekerja sama dengan kelompok oposisi.

Duta Besar AS di Lebanon menyatakan, kalau dirinya menjadi anggota parlemen Lebanon, dia akan setuju sidang dibuka tidak harus dengan dua pertiga anggota, tetapi cukup dengan setengah plus satu. Ini intervensi yang kasatmata untuk mendukung kelompok pemerintah agar tidak melakukan pemufakatan dengan kelompok oposisi.

Jika kelompok pemerintah memaksakan sidang, presiden yang terpilih nanti tidak akan mendapat legitimasi. Ini akan menjadikan Lebanon semakin terpecah belah.

Bagaimana kelompok Anda menghadapi tekanan AS dan Israel, termasuk di antaranya memotong pasokan senjata?

Kami tidak memerlukan senjata karena kami sudah memilikinya. Namun, AS dan Israel menjadikan isu senjata sebagai alasan. Kami memiliki kekuatan sendiri untuk menggagalkan semua bentuk skenario Israel. Dalam konteks menghadapi hegemoni AS, kami kedepankan persatuan nasional di antara sekte- sekte di Lebanon. Ketika kami bersatu, tangan-tangan kekuasaan AS akan gagal di Lebanon.

Perjuangan kami antipendudukan Israel. Kami memanggul senjata agar saudara-saudara kami tetap di rumah dan tanah mereka. Ini akan dilakukan bangsa mana pun. Jika negara Anda menghadapi serangan asing, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan berada di samping pasukan Anda dalam rangka membela diri? Inilah yang kami lakukan selama ini.

Israel menyerang kami, kami hanya mempertahankan diri. Namun, Israel dan Barat menafikan arti penting pembelaan ini dan menciptakan istilah tidak realistis atas perjuangan kami.

No comments: