Penasihat Politik Bush Tinggalkan Gedung Putih
Washington, Senin - Karl Rove, sahabat dan ahli strategi politik utama Presiden Amerika Serikat George W Bush, merencanakan untuk meninggalkan Gedung Putih pada akhir Agustus. Langkah ini menambah panjang daftar pejabat senior yang meninggalkan Bush dalam satu setengah tahun terakhir.
Bersama Bush sejak awal karier politiknya di Texas, Rove mendapat julukan "sang arsitek" dan "anak genius" dari Presiden Bush karena merancang strategi yang dua kali membuatnya terpilih menjadi presiden. Para pengkritik menyebut Rove sebagai "otak Bush".
Rove mendapat sorotan tajam selama beberapa bulan ini berkaitan dengan sebuah penyelidikan kriminal mengenai bocornya nama seorang agen CIA. Namun, dia tidak pernah dikenai dakwaan apa pun. Dalam kontroversi yang lain, Rove, dengan menyebut hak khusus eksekutif, telah menolak untuk memberi kesaksian di hadapan Kongres mengenai pemecatan sejumlah jaksa AS.
Bush diperkirakan tampil bersama Rove untuk memberi pernyataan soal pengunduran ini hari Senin. Rove, istrinya, dan putra mereka kemudian akan ikut bersama Bush dalam pesawat kepresidenan kala Presiden AS itu terbang ke Texas untuk berlibur.
Gedung Putih membenarkan kepergian Rove, dengan menyebut "sebuah kehilangan besar".
"Saya rasa sudah waktunya," kata Rove kepada The Wall Street Journal mengenai pengunduran dirinya, yang akan efektif pada 31 Agustus. "Selalu ada yang membuat Anda tetap di sini, dan walaupun saya ingin tetap di sini, saya harus melakukan ini demi keluarga saya."
Rove menjadi salah seorang tokoh paling berpengaruh di Washington DC selama masa kepresidenan Bush.
Walau tidak terlibat langsung dalam keputusan kebijakan luar negeri, Rove selama ini ramai diberitakan memainkan sebuah peran kunci di belakang layar dalam membujuk Kongres untuk mengesahkan invasi ke Irak pada Maret 2003. (AP/AFP/Reuters/DI)
No comments:
Post a Comment