PM Erdogan Kesulitan Bentuk Pemerintahan
Istanbul, Senin - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menghadapi keputusan sulit untuk membentuk pemerintahan baru dan menunjuk kandidat presiden. Berdasarkan konstitusi Turki, Erdogan memiliki waktu 45 hari untuk membentuk pemerintahan baru.
"Berdasarkan pengalaman selama empat tahun delapan bulan di pemerintahan, saya akan membentuk pemerintahan yang akan mengatasi segala kekurangan," kata Erdogan, Senin (6/8), seusai menerima mandat dari Presiden Ahmet Necdet Sezer untuk membentuk pemerintahan baru di Turki.
Mandat Sezer habis pada Mei lalu, tetapi dia tetap menjabat pemimpin pemerintahan sementara setelah kubu sekular menolak pencalonan Menteri Luar Negeri Abdullah Gul sebagai presiden. Mereka keberatan dengan latar belakang dan penampilan anggota keluarganya yang sangat religius.
Keputusan Erdogan tentang siapa yang akan menjadi presiden masih tergantung dari posisi Gul, apakah tetap maju sebagai presiden atau tidak.
Risiko baru
Jika Erdogan tetap memilih Gul sebagai calon presiden dan mengabaikan keberatan kubu sekular, Erdogan harus menghadapi risiko ketegangan baru dengan kubu sekular. Namun, jika Erdogan memutuskan untuk tidak mencalonkan Gul, dia akan menghadapi kemarahan di dalam partainya, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP).
AKP memenangi pemilu dini, 22 Juli lalu, dengan perolehan suara sebanyak 46,5 persen. AKP menguasai 341 kursi dari 550 kursi di parlemen.
"Erdogan menghadapi tugas berat. Jika dia kembali mencalonkan Gul, dia berisiko memicu konfrontasi baru. Namun, melepaskan Gul juga problematik," kata Wolfgango Piccoli, pengamat dari Eurasia Group.
Militer telah menyatakan keberatan jika Gul dicalonkan sebagai presiden. Mereka telah menetapkan bahwa presiden Turki berikutnya harus berasal dari kubu sekular.
Presiden Turki juga menjabat sebagai panglima angkatan bersenjata. Sejak tahun 1960, angkatan bersenjata termasuk lembaga paling terpercaya di Turki. Militer telah empat kali menggulingkan pemerintahan melalui kudeta.
Menghadapi situasi sulit itu, Erdogan menyatakan akan berkonsultasi dengan pemimpin oposisi tentang isu-isu kunci. Erdogan mengatakan, pemerintah baru nanti ditargetkan bisa meningkatkan pendapatan per kapita sebesar dua kali lipat menjadi 10.000 dollar AS.
Kabinet baru juga akan bekerja menyeimbangkan perekonomian antara wilayah barat yang kaya dan wilayah timur yang miskin. Target lain adalah meningkatkan demokrasi, menciptakan situasi damai dan toleransi, serta mengurangi nasionalisme etnik.
Erdogan juga harus menunjuk beberapa calon untuk menggantikan Wakil PM Abdullatif Sener serta Menteri Perdagangan dan Industri Ali Coskun.(ap/afp/reuters/fro)
No comments:
Post a Comment