Moskwa, Minggu - Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan menghidupkan kembali patroli jarak jauh pesawat pengebom strategis Rusia setelah selama 15 tahun berhenti. Langkah ini dilakukan setelah Kremlin melihat tindakan Rusia ini tidak diikuti negara-negara lain.
Patroli jarak jauh pengebom Rusia berhenti sejak tahun 1992. Putin dalam keputusannya hari Jumat lalu menegaskan, mulai tengah malam, hari ini, 17 Agustus, 14 pesawat pengebom strategis dilengkapi misil, pesawat tanker, dan pendukung akan lepas landas dari tujuh pangkalan AU Rusia yang berbeda di wilayah Federasi Rusia.
Ia menjelaskan, pesawat-pesawat ini akan memulai patroli yang nantinya akan melibatkan 20 pesawat pengebom strategis. "Mulai hari ini (17 Agustus), patroli ini akan berlangsung reguler dan murni strategis. Pengebom yang terlibat pada patroli saat ini akan melewatkan 20 jam di udara, dengan pengisian bahan bakar di udara, dalam koordinasi dengan AL Rusia," ujarnya.
Putin tidak menyebutkan negara mana saja yang tidak mengikuti jejak Rusia menghentikan patroli pengebom strategis. Ia mengatakan, Rusia secara unilateral menghentikan misi strategis untuk patroli jarak jauh. Hanya saja, tidak ada yang mengikuti langkah ini. Bahkan, mereka melakukan patroli strategis ini hingga saat ini.
"Patroli akan dilakukan di atas semua wilayah di mana kapal-kapal dagang Federasi Rusia dan kegiatan ekonomi aktif berlangsung," ujar Putin.
Kebijakan Rusia ini kembali mengingatkan Perang Dingin saat pesawat pengebom strategis Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet saling terbang jarak jauh berpatroli dan melakukan misi pengintaian.
"Kami berharap mitra kami bisa memahami kembalinya misi patroli pengebom strategis Rusia ini," tegas Putin. Ia menjelaskan, pilot-pilot Rusia terlalu lama menganggur. "Pilot kami terlalu lama di darat. Kini mereka gembira karena bisa beraktivitas lagi," ujar Putin.
Rusia memiliki pesawat strategis, namun tidak banyak melakukan latihan di udara. Penerbangan patroli saat ini terjadi hanya saat latihan militer berskala besar.
Dan sebagaimana diketahui, Rusia tidak banyak mengadakan latihan militer dalam 15 tahun ini. Sejak bubarnya Uni Soviet akhir tahun 1980-an, Rusia praktis menghadapi masalah ekonomi dan politik dalam negeri yang menyita perhatian besar.
Penegasan Putin ini diungkapkan setelah media Barat melaporkan, pengebom strategis Rusia kembali melakukan penerbangan patroli sebagaimana ketika masih berlangsung Perang Dingin.
Sejauh ini belum ada penjelasan dan komentar dari kalangan militer Barat, khususnya Amerika Serikat, soal keputusan Rusia menghidupkan patroli pengebom strategis jarak jauh ini. Washington DC juga tidak menanggapi tuduhan bahwa mereka terus melakukan penerbangan strategis jarak jauh. (AFP/ppg)
No comments:
Post a Comment