Wednesday, August 8, 2007

Xanana Menjadi Perdana Menteri

Keputusan Ramos Horta Bikin Fretilin Marah

Dili, Senin - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, Senin (6/8), menunjuk Xanana Gusmao sebagai perdana menteri yang baru. Keputusan itu mengakhiri kebuntuan setelah tak satu partai pun memenangi mayoritas dalam pemilu. Namun, keputusan itu menimbulkan kekerasan baru di Dili.

Ramos Horta, yang adalah sekutu Xanana, telah mengatakan akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk menetapkan komposisi pemerintahan yang baru kalau partai-partai gagal mencapai kesepakatan soal pembentukan pemerintahan.

"Hari ini saya membuat sebuah keputusan bahwa Aliansi Mayoritas Parlemen membentuk pemerintahan. Aliansi itu telah menyarankan Xanana menjadi perdana menteri. Saya telah menerima itu," kata Ramos Horta di Dili, dengan menambahkan bahwa pemerintahan baru itu akan dilantik hari Rabu (8/8).

Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste (CNRT), sebuah partai yang dibentuk tahun ini oleh Xanana, menyatakan berkoalisi dengan partai-partai lain dalam parlemen yang beranggotakan 65 orang untuk membentuk sebuah mayoritas setelah pemilu 30 Juni.

Ilegal

Walau ada harapan bahwa penunjukan itu akan mengakhiri ketegangan politik, Fretilin, partai terbesar negara itu, segera menyebut keputusan tersebut sebagai ilegal. Anak-anak muda di Dili memasang barikade ban yang dibakar dan membakar sebuah kantor pajak.

Fretilin memenangi 21 kursi dalam pemilu itu, jauh dari mayoritas yang diperlukan untuk memerintah. CNRT memenangi 18 kursi, tetapi bersama mitra koalisinya menguasai 37 kursi.

Setelah mengimbau kedua kubu untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan nasional, Ramos Horta menggunakan hak konstitusionalnya untuk menunjuk perdana menteri.

Fretilin mengatakan pemerintahan yang baru itu tidak konstitusional. "Keputusan presiden tidak berdasarkan pada konstitusi. Presiden tidak menghormati harapan rakyat dari pemilu," kata Mari Alkatiri, Sekjen Fretilin, menjelang pengumuman Ramos Horta yang telah diperkirakan sebelumnya.

Alkatiri, seorang mantan perdana menteri, mengatakan, Fretilin akan menantang legalitas pemerintahan seperti itu, tetapi tidak akan memobilisasi massa untuk melakukan kekerasan.

Ramos Horta mendesak para pendukung Fretilin untuk tidak beralih ke kekerasan. "Saya imbau kaum muda dan publik untuk tetap tenang dan memberi kesempatan kepada saudara Xanana untuk memerintah," kata Alkatiri.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan anak-anak muda yang melempari batu di sepanjang jalan utama di Dili. Hal tersebut terjadi tidak lama setelah pengumuman itu. Juga ada kekerasan dengan tingkat rendah di berbagai tempat di Ibu Kota, tetapi tidak ada laporan tentang jatuhnya korban. (AP/AFP/Reuters/DI)

No comments: