Wednesday, January 30, 2008

Obama di Atas Angin


EPA/MICHAL CZERWONKA /Kompas
Senator Illinois, Barack Obama yang juga kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, berbicara di depan pendukungnya di Columbia, South Carolina, Minggu (20/1). Obama diperkirakan unggul atas Hillary Clinton pada pemilihan di South Carolina, 26 Januari nanti.
Selasa, 22 januari 2008 | 03:15 WIB

Columbia, Senin - Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, seolah berada di atas angin atas pesaing terberatnya, Hillary Clinton, menjelang pemilihan pendahuluan di South Carolina, 26 Januari. Obama mendapat keuntungan karena setengah dari pemilih di negara bagian ini adalah warga kulit hitam.

Obama yang bermimpi menjadi orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden Amerika Serikat, menurut survei Mason Dixon, akan mendapatkan dukungan 56 persen warga kulit hitam di South Carolina. Bandingkan dengan Hillary yang hanya mendapatkan dukungan 25 persen, dan John Edwards yang memperoleh 2 persen suara pemilih kulit hitam.

Namun, Hillary masih bisa tersenyum karena dia diperkirakan mendapat dukungan 39 persen suara pemilih kulit putih di negara bagian itu. Obama dan Edwards diperkirakan memperoleh 28 persen dan 20 persen suara pemilih kulit putih.

Menurut situs RealClearPolitics.com, secara keseluruhan Obama akan memimpin perolehan suara di South Carolina sebesar 10 persen.

Dengan dukungan sebesar itu, pemilihan di South Carolina sudah semestinya dimenangi Obama. Sebelumnya, Obama telah memenangi pemilihan di Iowa. Namun, dia dikalahkan Hillary dalam pemilihan di New Hampshire dan kaukus Nevada.

Untuk mengamankan dukungan yang ada, Minggu (20/1), Obama muncul di Gereja Baptis Ebenezer Atlanta, Georgia. Gereja ini merupakan tempat tokoh kulit hitam Martin Luther King mengemukakan hak-hak sipil.

"Saya minta Anda berjalan bersama saya, dan berbaris bersama saya, dan memberikan suara kepada saya," ujar senator Illinois dalam kunjungan yang sarat simbol itu.

Ambil hati

Seolah tidak kalah dengan Obama, Hillary juga berupaya membujuk pemilih kulit hitam untuk memberikan suara kepadanya. Senator New York yang ingin menjadi presiden perempuan pertama AS ini akan ambil bagian dalam kebaktian gereja dan peringatan hari ulang tahun Martin Luther King. Setelah itu, dia akan berhadapan dengan Obama dalam acara debat terbuka yang ditayangkan televisi.

Seperti Obama, Hillary juga berupaya merebut hati jemaat gereja dari kalangan kulit hitam. Di New York, Hillary menerima dukungan Reverend Calvin Butts, pendeta Gereja Baptis Afrika-Amerika tertua di New York.

Pada kesempatan itu Butts mengatakan, seseorang bertanya kepadanya, "mengapa sebagai warga kulit hitam saya memilih mendukung seorang perempuan kulit putih?"

"Umat yang dikasihi... bagi saya, keputusan ini bukan dan tidak akan didasari oleh masalah ras," ujar Butts.

Di kubu Republik, kandidat Mitt Romney dan Rudy Giuliani terus melancarkan serangan terhadap John McCain menjelang pemilihan pendahuluan di Florida tanggal 29 Januari.

Giuliani yang belum memenangi satu pemilihan pun menuduh McCain mendukung Partai Demokrat ketika menolak pemotongan pajak tahun 2001 dan 2003 yang diputuskan Presiden George W Bush. Sementara Romney menggambarkan McCain sebagai orang dalam Washington.(AP/AFP/REUTERS/BSW)

No comments: