Tuesday, October 30, 2007

Argentina Bangkit Tanpa IMF


Rakyat Memilih Fernandez untuk Kesinambungan Kemakmuran

Buenos Aires - Argentina pulih dari keadaan pahit ekonomi yang mengacaukan kehidupan rakyat selama dua dekade. Kebangkitan ekonomi terjadi sejak 2001, justru setelah Argentina "mengusir" IMF dan merangkul Venezuela.

Michael Shifter, analis Amerika Latin dari thinktank AS The Dialogue, yang berbasis di Washington, mengakui kinerja Kirchner.

Selama menjadi presiden, Nestor Kirchner (57) membawa Argentina keluar dari krisis ekonomi tahun 2001. Dekade 1980-an, oleh Bank Dunia disebutkan sebagai dekade yang hilang bagi Amerika Latin. Argentina adalah salah satunya.

Kegagalan membayar utang, pengetatan ikat pinggang, yang berarti pengurangan anggaran pemerintah, makin membuat Argentina jatuh ke dalam krisis sosial, dampak lanjutan dari krisis ekonomi.

Warisan buruk kekuasaan militer, kudeta berkali-kali, dan manajemen ekonomi negara oleh rezim militer yang buruk, telah meruntuhkan Argentina. Dari negara yang kemakmurannya pernah setara dengan Perancis sebelum Perang Dunia II, Argentina menjadi kelompok negara berkembang.

Keberadaan oligarki, sekelompok elite, yang terdiri dari pebisnis dan penguasa serta militer, penguasa Argentina, turut meruntuhkan negara. Rakyat relatif terpinggirkan.

Keadaan buruk di bidang sosial, ekonomi dan politik terus membelenggu negara, yang bagai berjalan di lingkaran setan (vicious circles). Negara ini pun terlilit utang sekitar 125 miliar dollar AS ke kreditor internasional.

Politisi korup, dan kreditor internasional yang tak kooperatif, membuat Argentina seperti terlilit pusaran protes demi protes dari rakyat yang menjadi korban.

Kirchner yang menjadi presiden sejak tahun 2003, berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pertahun. Keadaan politik yang relatif tak lagi diganggu dominasi militer mulai memulihkan stabilitas politik.

Kini, Argentina yang berpenduduk 40 juta jiwa memiliki pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar 212 miliar dollar AS dan pendapatan per kapita 6.500 dollar AS. Dalam lima tahun terakhir, Argentina yang secara tradisional didominasi sektor pertanian, mengembangkan sektor industri dan jasa.

Pemerintahannya juga mampu membayar utang Argentina kepada IMF sebesar 9,5 miliar dollar Amerika Serikat.

Merangkul dunia

Kemajuan Argentina didorong oleh keberanian menolak pembayaran utang ke kreditor internasional. Argentina juga menolak resep ekonomi IMF, yang dituding telah gagal total di semua wilayah Amerika Latin.

Investor dan IMF mengucilkan Argentina. Namun Presiden Venezuela Hugo Chavez menolong Argentina dengan membeli obligasi pemerintah Argentina. Dana Venezuela berperan membantu Kirchner mengatasi persoalan ekonomi.

Ke depan, Cristina Fernandez berjanji akan melakukan pendekatan lebih unik lagi. Fernandez adalah penasihat utama Kirchner untuk pemerintahan. Masalah Argentina masih banyak, seperti inflasi yang masih tergolong tinggi, sekitar 20 persen dan kelangkaan pasokan makanan.

"Semua perubahan dan kebijakan akan dilakukan secara bertahap," kata Fernandez. Namun ia menjanjikan tak akan lagi melakukan kebijakan mengejutkan.

"Saya tak percaya lagi pada kebijakan kejutan," kata Fernandez. Ia tak akan sepenuhnya menjalankan ekonomi pasar dengan berbagai kebijakan mengejutkan, bahkan merusak, diprakarsai IMF dan Bank Dunia.

Kala memerintah nanti, ia menyerukan pelaksanaan "pakta sosial" yang merangkul pebisnis dan para serikat pekerja. Tujuannya, meraih pertumbuhan dan menikmati keuntungan bersama untuk jangka panjang.

"Pemerintahan berikutnya tidak akan berubah secara fundamental dari sebelumnya," demikian laporan Credit Suisse, lembaga keuangan asal Swiss.

Pemimpin IMF mendatang, Dominique Strauss-Kahn (yang segera menggantikan Rodrigo Rato) telah pula setuju bekerja sama dengan Argentina.

Rakyat setempat pun percaya pada Fernandez. "Saya yakin, dia akan membangun pemerintahan yang baik yang sudah ditata suaminya," kata Carlos Servini (38), seorang supir taksi di Buenos Aires. (AFP/AP/REUTERS/BSW/MON)

No comments: