Wednesday, October 31, 2007

Fernandez dan Balas Budi Rakyat


Cristina Fernandez de Kirchner memproklamasikan dinasti politik baru di Argentina setelah ia memenangi pemilu presiden. Ia akan menggantikan suaminya.

Kemenangan Fernandez tidak lepas dari keberhasilan suaminya, Presiden Nestor Kirchner. Inilah bentuk apresiasi, penghargaan rakyat kepada pemerintah, kepada pemimpinnya yang mereka nilai berhasil.

Kirchner dianggap berhasil mengangkat Argentina dari krisis ekonomi (1999-2002) yang begitu parah. Saat krisis terjadi, Argentina tak mampu membayar bunga utang yang sudah jatuh tempo, 80 juta dollar AS, sementara utang luar negerinya lebih dari 800 juta dollar AS. Angka pengangguran tinggi, lebih dari 25 persen (jumlah penduduk waktu itu sekitar 36 juta jiwa), dan nilai mata uang peso didepresiasi 75 persen.

Di bawah kepemimpinan Kirchner, berbagai kebijakan ekonomi dilakukan: mengontrol harga minyak, ada subsidi energi, dan memberikan perhatian pada sektor-sektor publik yang langsung berhubungan dengan perikehidupan rakyat, antara lain memberikan kredit untuk warga miskin.

Ia juga membangun 3 juta rumah untuk rakyat bawah dalam tempo empat tahun, yang memberikan lapangan kerja bagi 5 juta orang. Ini sangat berarti karena satu dari lima orang Argentina menganggur.

Karena itu, pemilihan terhadap Fernandez—seorang ahli hukum dan senator—adalah bentuk mosi percaya rakyat kepada Kirchner. Ini merupakan cermin dari keinginan rakyat akan berlanjutnya kebijakan Kirchner, yang meski masih begitu populer tidak mau maju lagi.

Apa yang terjadi di Argentina mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin membutuhkan dukungan rakyat. Seorang pemimpin akan dihormati, dihargai, dan dipertahankan untuk terus memimpin selama ia mampu memberikan apa yang diinginkan rakyat, mampu memenuhi kebutuhan rakyat yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin yang tidak dapat memenuhi harapan rakyat—demikian pula sebuah pemerintahan yang tidak memenuhi harapan—akan dihukum oleh rakyatnya dengan tidak dipilih kembali. Rakyat menginginkan seorang pemimpin mampu memberikan rasa aman, kesejahteraan, kepastian hukum, dan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Kalau tidak, rakyat tidak akan memilih lagi dalam pemilu.

Rakyat tidak cukup hanya diberi janji, tetapi karya nyata dan hasil nyata. Kiranya itu yang juga diharapkan rakyat Argentina dari Fernandez. Ia harus mampu menunjukkan kemampuannya tidak terus di bawah bayang-bayang keberhasilan Kirchner, suaminya.

No comments: