Sunday, October 7, 2007

Mahalnya Perang Irak dan Afganistan

Alangkah mahalnya perang di Irak dan Afghanistan, terutama dari segi dana dan pengorbanan manusia. AS sejauh ini sudah mengeluarkan 602 miliar dollar AS.

Angka fantastis itu sekurang-kurangnya menurut ukuran dunia berkembang belum termasuk biaya perang untuk tahun fiskal 2008 yang dianggarkan paling tidak 190 miliar dollar AS.

Pekan ini Pentagon mengakui, biaya tahun fiskal 2008 merupakan tahun paling mahal sejak Presiden George Walker Bush memerintahkan serangan ke Afganistan tahun 2001 dan ke Irak tahun 2003.

Masih sulit diperkirakan berapa lagi dana yang harus dikeluarkan AS untuk ongkos perang di Afganistan dan Irak. Belum ditetapkan jadwal pasti penarikan AS dari kedua negara.

Namun, sudah jelas, perang di Afganistan dan Irak tidak hanya meminta biaya tinggi, tetapi juga pengorbanan manusia. Ribuan tentara AS tewas di Irak, dan puluhan tewas di Afganistan.

Jauh lebih besar lagi korban di kalangan masyarakat sipil Irak dan Afganistan. Belasan ribu warga Irak tewas, dan ratusan di Afganistan. Kerugian harta benda juga tidak sedikit. Irak dan Afganistan menjadi porak poranda oleh perang.

Sekali lagi, perang di Afganistan dan Irak telah menelan biaya sangat tinggi, memakan korban manusia luar biasa dan mengakibatkan kehancuran. Lantas apa yang didapatkan AS dari perang itu? AS dibuat frustrasi karena tidak mampu menstabilkan Afganistan dan Irak.

Pasukan AS dan kawan-kawan gagal mematahkan sisa-sisa kekuatan Taliban dan Al Qaeda di Afganistan. Sementara di Irak, pendudukan AS mendapatkan tantangan keras milisi lokal dan kaum ekstremis yang berasal dari sejumlah negara Timur Tengah.

Posisi AS pun menjadi serba salah. Negara adidaya itu akan dikecam tidak bertanggung jawab jika meninggalkan Irak di tengah kekacauan besar. Keadaan akan bertambah runyam jika ditinggalkan AS.

Sebaliknya jika terus bertahan di Irak, taruhannya tidaklah kecil. Korban di kalangan tentara AS akan terus bertambah, yang hanya menghidupkan lagi mimpi buruk Perang Vietnam. Namun, perlu diakui pula, invasi dan pendudukan AS telah memicu kekacauan luar biasa, termasuk pertikaian primordial antara kelompok Sunni dan Syiah.

Setiap hari korban berjatuhan oleh gelombang kekerasan dan peledakan bom, termasuk hari Rabu 26 September yang menewaskan 57 orang. Tidak ada yang tahu berapa lagi korban harus jatuh. Belasan ribu warga Irak tewas sejak invasi AS tahun 2003.

No comments: