Washington, Kamis - Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter, Rabu (10/10), menyebut Wakil Presiden Dick Cheney sebagai sebuah "bencana" bagi negara. Cheney juga dicap sebagai seorang "militan" yang mempunyai pengaruh yang berlebihan dalam menetapkan kebijakan luar negeri.
"Cheney selama ini berada di sisi yang salah dari debat mengenai banyak isu, termasuk sebuah diskusi internal Gedung Putih mengenai Suriah di mana wakil presiden itu dianggap ingin melakukan pendekatan yang keras," ujar Carter.
"Dia seorang militan yang menghindari diri dari dinas apa pun dalam militer. Dia paling kuat dalam 10 tahun terakhir atau lebih dalam memenuhi sebagian komitmen lamanya bahwa AS mempunyai hak untuk memperlihatkan kekuatannya melalui cara militer di sejumlah kawasan lain dunia," kata Carter pada BBC World News America.
"Anda tahu dia merupakan sebuah bencana bagi negara kami," kata Carter. "Saya rasa dia terlalu persuasif pada Presiden George Walker Bush dan sering kali dia berhasil."
"Kami tidak akan terlibat dalam retorika jenis ini," ujar Megan Mitchell, seorang juru bicara bagi Wakil Presiden Cheney, saat ditanya soal pernyataan dan tuduhan Carter itu. Cheney berasal dari Partai Republik.
Carter, seorang Demokrat yang menjadi Presiden AS (tahun 1977 sampai 1981) dan meraih Hadiah Nobel Perdamaian 2002, merupakan pengkritik keras Perang Irak. Dia kerap kali mengkritik keras kebijakan Presiden George W Bush.
Dalam wawancara dengan BBC itu Carter memuji Menlu Condoleezza Rice. "Saya kagum pada Condoleezza Rice yang bersikap (menghadapi Cheney) dan bahkan itu dilakukan saat dia di Gedung Putih bersama Presiden George W Bush," kata Carter, merujuk pada peran Rice sebelumnya sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih.
"Kini menlu, pengaruhnya jelas lebih besar dibanding dulu dan saya harap dia berhasil," ujar Carter. (Reuters/DI)
No comments:
Post a Comment