Dominasi Ekonom AS Berlanjut
STOCKHOLM, Senin - Trio ekonom Amerika Serikat, yakni Leonid Hurwicz, Eric S Maskin, dan Roger B Myerson, dianugerahi Hadiah Nobel Ekonomi 2007 oleh Akademi Sains Kerajaan Swedia di Stockholm, Senin (15/10). Ini meneruskan dominasi AS dalam perebutan Nobel Ekonomi.
Hanya sedikit ekonomi non-AS yang meraih Hadiah Nobel Ekonomi, yang pengumumannya dimulai tahun 1969 itu. Ketiganya meraih hadiah tersebut karena dinilai berjasa memberi fondasi bagi sebuah teori ekonomi, yang menjelaskan kapan mekanisme pasar bisa bekerja secara efektif. Temuan mereka dinamai teori desain mekanisme.
Hurwicz (90), warga AS kelahiran Rusia, adalah ekonom tertua penerima Hadiah Nobel Ekonomi. Ia kini adalah profesor ekonomi di University of Minnesota, Minneapolis, AS.
Pada tahun 1960, ia mulai meneliti satu hal yang dinamai teori permainan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan postulat Adam Smith yang terkenal dengan peran tangan tersembunyi (invisible hand) dalam menggerakkan perekonomian.
Dilanjutkan
Invisible hand pada intinya mengatakan "serahkan saja pada mekanisme pasar, kekuatan yang akan memilih dan melakukan sendiri hal terbaik bagi sebuah perekonomian". Intinya, persaingan pasar adalah hal utama. Namun, teori ini memiliki asumsi, yang kemudian diperdebatkan dan didalami. Masalahnya, tidak semua negara yang menjalankan mekanisme perekonomian pasar akan otomatis meraih sukses.
Penelitian Hurwicz didalami oleh Maskin (56), profesor ekonomi dari Institute for Advanced Study at Princeton, New Jersey, AS, dan juga didalami oleh Myerson (56), profesor University of Chicago, Illinois, AS.
Menurut Akademi Sains Kerajaan Swedia, ketiganya mengembangkan teori itu, yang bertujuan melihat bagaimana berbagai lembaga bisa mengalokasikan sumber daya sebaik-baiknya dan kapan intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian.
Ketiganya berbagi hadiah senilai 10 juta krona Swedia (1,53 juta dollar AS) yang akan diserahkan pada Desember 2007 mendatang.
Baik Hurwicz, Maskin, maupun Myerson menyatakan tidak menyangka akan mendapatkan hadiah itu. Namun, Eric S Maskin merasa beruntung karena bersama istrinya pernah bermimpi mendapatkan hadiah lotre. "Saya akan pakai hadiah itu untuk mengobati anak saya," kata Maskin, yang salah satu anaknya cacat fisik. (REUTERS/AP/AFP/MON)
No comments:
Post a Comment