Monday, December 10, 2007

Argentina


Cristina Fernandez Akan Dilantik Jadi Presiden


Buenos Aires, Minggu - Ibu Negara Cristina Fernandez akan bertukar jabatan dengan suaminya, Senin (10/12) di Buenos Aires, kala dia dilantik sebagai Presiden Argentina.

Kerap dibandingkan dengan Senator New York dan bakal kandidat presiden Hillary Clinton, Fernandez (54) yang glamour itu merupakan perempuan pertama yang pernah terpilih untuk memimpin Argentina.

Dia mendapatkan 45 persen suara—hampir dua kali dari saingan terdekatnya—dalam pemilu presiden Oktober lalu.

Suaminya, Nestor Kirchner, belum pernah menjelaskan mengapa dia minggir untuk istrinya setelah empat tahun masa jabatannya sebagai presiden. Namun, para staf mengatakan, istrinya tidak akan berbagi kantor kepresidenan dengan suaminya.

Fernandez mengatakan, dia akan mempertahankan kebijakan ekonomi dari pemerintahan suaminya. Kebijakan itu sukses membantu Argentina pulih dari krisis ekonomi, sosial, dan institusional yang dalam, yang membuat miskin jutaan orang.

Sebagian besar dari menteri kabinet yang ada akan dipertahankan. Pengecualian ada pada menteri negara ekonomi yang akan dipegang oleh Martin Lousteau, seorang ekonom berusia 36 tahun dengan pengalaman perbankan.

Fernandez akan sibuk dalam upayanya untuk menangani inflasi tinggi dan rendahnya investasi asing. Dua hal yang mengancam pemulihan ekonomi yang ada setelah krisis tahun 2001, yang menyebabkan pengurangan pajak dan devaluasi nilai mata uang peso.

Janji menjaga kontinuitas ekonomi berperan penting bagi kemenangan Fernandez, tetapi para ahli mengatakan, dia akan memerlukan penyesuaian krusial pada kebijakan-kebijakan suaminya yang umumnya populer.

Walau ekonomi Argentina tumbuh hampir 50 persen selama kepemimpinan Nestor Kirchner dan pengurangan pengangguran hingga setengah, pemulihan ekonomi Argentina itu dipandang rentan.

Para analis mengatakan, tantangan-tantangan utama presiden yang baru itu adalah dalam mengelola perekonomian, walau dia juga akan menghadapi tekanan untuk menemukan sebuah solusi pada meningkatnya angka kejahatan.

Fernandez memulai karier politiknya sebagai seorang anggota DPRD tahun 1989. Dia kemudian menjadi seorang anggota parlemen nasional yang dikenal vokal karena perdebatan dengan presiden Argentina waktu itu, Carlos Menem.

Sejak tahun 2005, dia menjadi senator bagi Provinsi Buenos Aires, yang merupakan tempat dari 40 persen pemilih Argentina.

Seperti suaminya, aliran politik Fernandez berhaluan kiri tengah yang digambarkan sebagai Peronis, sebuah filsafat politik warisan mantan Presiden Juan Domingo Peron.

Fernandez dan Nestor Kirchner bertemu tahun 1970-an di universitas, menikah, dan membuka biro hukum bersama.

Presiden yang baru itu juga telah dibandingkan dengan Evita, istri kedua Peron, yang telah memiliki pengaruh besar pada pemerintahan suaminya tahun 1940-an dan 1950-an, tetapi tidak pernah menjadi presiden. Istri ketiga Peron, Isabel, menjadi presiden setelah kematian Peron tahun 1974, tetapi tidak lewat pemilu seperti Fernandez. (AFP/DI)

No comments: