Monday, December 24, 2007

Nigeria


Kaya, tetapi Kacau


Keluarga Nigeria diminta memelihara anjing dan membawa peluit. Ini penting untuk meringankan polisi mengamankan warga. Nigeria, negara berpenduduk 140 juta jiwa, sering dihadapkan pada perampokan di bank, pasar, kafe-kafe, dan juga rumah-rumah.

Tingkat kriminal meningkat menjelang hari Natal seiring dengan meningkatnya mobilitas dan orang-orang membawa uang tunai. "Saya meminta warga memelihara anjing karena hewan jenis ini sensitif. Jika Anda lewat, walau bukan penjahat, anjing selalu menggonggong," kata Bala Kassim, seorang polisi di Nigeria, sebagaimana ditulis harian Daily Trust, Minggu (23/12).

Soal peluit, polisi meminta warga meniupnya jika ada kejahatan sehingga mudah mendapatkan perhatian aparat keamanan. Akhir-akhir ini polisi sudah menangkap 800 tersangka perampok dalam 90 hari.

Nigeria adalah negara yang kaya sumber daya alam, tetapi kacau-balau. Keberadaan kekayaan minyak dan gas tak membuat warga menjadi makmur. Bahkan, Nigeria yang pemasok nomor lima energi ke pasar dunia hanya bisa memproduksi 2,5 juta barrel per hari dari potensi produksi empat juta barrel per hari. Salah satu kawasan paling kacau adalah kawasan pertambangan minyak Delta Niger.

Ateke Tom adalah salah satu pemimpin kelompok penjahat yang bermusuhan dengan pemerintah. Kelompok ini baru saja melakukan serangan, termasuk membajak kapal tanker. Mereka meminta porsi lebih besar dari rezeki minyak.

Kelompok kriminal juga mendapatkan sumber penghidupan utama di Delta Niger, dengan merampok, menyelundupkan minyak mentah curian, dan bahkan menjalankan bisnis senjata.

Kelompok penjahat ini mendapatkan dukungan dari pejabat korup dan menggunakan pengaruh politik untuk melakukan kejahatan demi keuntungan.

Presiden Umaru Yar’Adua, yang berkuasa mulai 29 Mei lalu, berjanji melakukan perbaikan. Namun, Presiden belum berhasil mewujudkan janjinya. Jadilah Nigeria kaya, tetapi rakyatnya miskin. Pemerintahannya menghadapi kelompok kriminal yang mendapatkan dukungan oknum pemerintah. (AFP/AP/MON)

No comments: