Monday, December 17, 2007

Persaingan Republik Makin Ketat


Jalan ke Gedung Putih Makin Seru


Washington, Selasa - Bakal kandidat utama Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barack Obama, terus bersaing ketat dalam memperebutkan dukungan. Demikian pula posisi bakal kandidat Partai Republik, Mike Huckabee, melonjak, saat lomba ke Gedung Putih mendekati saat akhir sebelum pemilihan pendahuluan.

Mengetatnya posisi dalam berbagai jajak pendapat membuat semakin pentingnya debat Partai Republik, Rabu (12/12), dan debat Partai Demokrat, Kamis (13/12). Kedua debat tersebut berlangsung di Des Moines, Iowa. Debat itu merupakan pertempuran terakhir para bakal calon untuk pemilu presiden AS 2008.

New Hampshire mengadakan pemilihan pendahuluan (primary) awalnya lima hari kemudian, setelah kaukus di Iowa.

Pemilihan pendahuluan ini dilanjutkan dengan serangkaian pemilihan pendahuluan di negara bagian lain, yang akan menentukan calon dari setiap partai pada minggu pertama bulan Februari.

Hari Senin lalu Obama menikmati publisitas setelah duet kampanyenya pada akhir pekan dengan ratu talk show, Oprah Winfrey.

Sementara itu, dua jajak pendapat baru tentang bakal kandidat Partai Republik mengonfirmasikan dukungan kepada Mike Huckabee meningkat. Jajak pendapat CNN/Opinion Research memperlihatkan Huckabee mengejar ketinggalan dari Rudolph Giuliani yang sejak lama unggul telak secara nasional. Huckabee didukung oleh 22 persen pemilih Partai Republik di seluruh negeri, sedangkan mantan wali kota New York itu, Giuliani, mendapat suara 24 persen.

Hal serupa terjadi pada jajak pendapat CBS News/New York Times, yang memperlihatkan mantan gubernur Arkansas itu, Huckabee, mendapatkan 21 persen suara pemilihan pendahuluan partai, hanya satu poin di belakang Giuliani. Dukungan kepada Huckabee ini tergolong hal luar biasa mengingat pada Oktober lalu dia hanya mendapatkan suara 4 persen.

Kedua jajak pendapat itu, soal popularitas bakal kandidat presiden dari Partai Demokrat, memperlihatkan Hillary unggul dua digit dari Obama secara nasional.

Sejumlah total 66.500 orang datang pada acara kampanye akhir pekan di Iowa, South Carolina, dan New Hampshire, saat Oprah mencoba membuat jutaan pemirsa setianya memberikan suara untuk Obama.

Sebagai jawaban atas langkah kubu Obama itu, Hillary mengirim suaminya, mantan Presiden Bill Clinton yang masih populer di kalangan Demokrat, ke South Carolina dan Iowa hari Senin. Hillary akan berkampanye dengan suami, ibunya Dorothy Rodham, dan putrinya Chelsea pada akhir pekan.

Obama menyerempet

Jajak-jajak pendapat baru pada akhir pekan memperlihatkan perbedaan angka dukungan yang mengecil di New Hampshire dan South Carolina.

Hillary unggul dari Obama dengan 27 persen berbanding 25 persen di Iowa, 30 persen berbanding 27 persen di New Hampshire, dan dengan 28 persen berbanding 25 persen di South Carolina menurut jajak pendapat MSNBC/Mason Dixon. Kubu Hillary mengecilkan tanggapan media bahwa Obama mempersempit ketinggalannya.

"Perlombaan ini selalu naik-turun dengan cepat. Dengan begitu, banyak jajak pendapat berbeda dan begitu banyak hasil berbeda," kata ahli jajak pendapat kubu Hillary, Mark Penn.

"Namun, jajak pendapat di negara bagian lain memperlihatkan Hillary secara berarti untuk sementara kita menuju saat-saat akhir," kata Penn. (AFP/AP/DI)

No comments: