Monday, December 24, 2007

Rakyat Tetap Inginkan "Thaksin"


PPP Mungkin Bentuk Koalisi


Bangkok, Minggu - Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP), yang didirikan para loyalis mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, memenangi pemilu parlemen Thailand. Ini terlihat dari perhitungan sementara hasil pemilu. Survei perhitungan suara juga menunjukkan keunggulan PPP.

Dari 95 persen suara yang sudah dihitung, PPP sudah meraih 222 dari 480 kursi parlemen. Pesaing terdekat, Partai Demokrat, baru meraih 156 kursi. Kemenangan PPP ini memang belum telak, tetapi menunjukkan rakyat yang tetap menginginkan kubu Thaksin.

Selama setahun terakhir, pembunuhan karakter terhadap Thaksin dilakukan secara sistematis oleh junta militer. Namun, kampanye itu bisa dikatakan relatif tidak berhasil.

Sekjen PPP Surapong Suebwonglee mengatakan, PPP akan mencoba membentuk koalisi pemerintahan jika tak bisa meraih lebih dari 50 persen suara. Untuk mengimbangi kubu Thaksin, Partai Demokrat akan melobi partai-partai kecil lainnya.

Sementara itu, survei terhadap pemilih yang baru keluar dari bilik pemungutan suara juga dilakukan. Mereka biasanya ditanyai partai atau kandidat yang mereka pilih. Metode ini dilakukan untuk melihat gambaran hasil pemilu secara lebih cepat tanpa menunggu perhitungan suara resmi.

Hasil survei Assumption University menunjukkan, PPP menyapu 202 dari 480 kursi parlemen yang diperebutkan. Survei yang dilakukan Suan Dusit Rajabhat University menunjukkan, perolehan kursi PPP lebih banyak lagi, yakni 256 kursi.

Partai Demokrat, yang menjadi oposisi selama pemerintahan Thaksin, berada di urutan kedua setelah PPP. Empat partai kecil lainnya diperkirakan hanya memperoleh kursi sedikit.

Menanggapi hasil survei tersebut, para pemimpin PPP mengatakan bahwa pemilu parlemen ini merupakan kemenangan bagi rakyat dan demokrasi. ”Ini menunjukkan bahwa kudeta (terhadap Thaksin) satu setengah tahun lalu tidak memberikan keuntungan kepada negara dan siapa pun,” ujar Surapong Suebwonglee.

Pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengaku tidak kaget dengan hasil survei yang sesuai dengan perkiraannya. ”Sekarang kami berada di posisi kedua, dan pemerintahan koalisi akan dibentuk pihak yang mendapat suara paling banyak,” katanya kepada wartawan.

”Jika PPP memenangi suara terbanyak, mereka berhak membentuk pemerintahan. Namun, hal itu juga bergantung pada reaksi partai lain,” ujarnya. Dia mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil perhitungan resmi.

Thaksin ”menang”

Kemenangan PPP ini memberikan pukulan telak kepada militer yang telah mengudeta Thaksin. Sudah menjadi rahasia umum, militer Thailand tidak menghendaki PPP yang merupakan titisan partai Thaksin, Thai Rak Thai, memenangi pemilu.

Sebelum pemilu, militer dituduh menggunakan berbagai cara untuk mencegah kemenangan PPP seperti menghambat aktivis PPP untuk berkampanye. Namun, tuduhan itu ditolak komisi pemilu.

Sebaliknya, keberhasilan PPP meraih suara terbanyak merupakan kemenangan bagi Thaksin yang sekarang hidup dalam pengasingan di London. Kemenangan ini menunjukkan bahwa Thaksin masih memiliki pengaruh yang besar di Thailand.

Kemenangan PPP ini kemungkinan tidak akan mengembalikan Thaksin untuk berkuasa lagi di Thailand sebab Thaksin dan sejumlah mantan pejabat Thai Rak Thai dilarang untuk berpolitik oleh militer. Namun, banyak orang tahu bahwa Thaksin adalah tokoh utama di balik kemenangan PPP. (AP/AFP/BSW)

No comments: