Sunday, December 9, 2007

Diktatorkah Putin?


Apakah Putin seorang diktator? Terkesan bersikap tegas memang iya. Namun, sulit juga menyimpulkan apakah Putin adalah diktator. Dalam beberapa kesempatan, Presiden AS George W Bush terkesan dengan kepribadian Putin.

"Saya melihat seorang yang berperasaan," kata Bush. Di lain kesempatan, Bush mengatakan, "Cukup cerdik, tetapi punya rasa humor juga."

Untuk mendapatkan gambaran soal kepribadian Putin, Anatoly Sobchak pernah memberi keterangan soal Putin, sebagaimana ditulis di situs World Socialist. Sobchak adalah salah satu tokoh utama reformasi Rusia.

Sobchak adalah juga mantan dosen Putin di Universitas Leningrad, juga mantan Wali Kota Leningrad yang sudah almarhum. Ia yakin pada perubahan evolusioner, bukan revolusioner.

Oleh karena itulah, Sobchak berseberangan dengan almarhum Presiden Rusia Boris Yeltsin. Meskipun demikian, Sobchak sudah membina, mempersiapkan, bahkan menjadi penasihat politik Putin menjelang tampilnya Putin ke puncak kekuasaan. Sobchak memilih Putin dengan alasan, negara harus kuat. Diperlukan tokoh tegas dan disiplin sekaliber Stalin.

Bagi Sobchak, reformasi dan penegakan aturan main hukum membutuhkan pemerintahan yang kuat. Hanya inilah yang bisa melahirkan pengalihan kekayaan negara secara perlahan ke swasta, yang memberi keuntungan relatif merata pada segenap rakyat. Ia menentang pemindahan kekayaan tiba-tiba, yang bahkan sudah mengarah pada perampokan kekayaan negara oleh swasta.

Salah arah

Ketika Sobchak memberi kuliah umum di University of Michigan, AS, ia mengatakan betapa keadaan sosial di Rusia sudah mencapai katastrofa. Karena itulah, ia kemudian mengatakan Rusia sudah berjalan salah arah.

"Atmosfer transisi sudah berubah. Orang-orang yang terlatih dengan mentalitas yang berbeda, orang muda dan energik diperlukan. Mereka harus mengambil alih kekuasaan. Mereka adalah orang yang tahu menjalankan tugas-tugasnya," kata Sobchak.

Sobchak mengatakan, elemen utama dari pemerintahan Putin adalah "order", ketertiban dan penegakan aturan main.

"Di era Putin tidak hanya ada satu program, tetapi beberapa program. Program pertama yang berlangsung dua tahun pertama adalah memulihkan kestabilan sosial dan menegakkan disiplin aparat pemerintah. Itu penting agar aparat tak terjebak alkoholisme," kata Sobchak.

"Program kedua yang berlangsung selama delapan hingga 10 tahun adalah pengenalan pembangunan ekonomi pasar secara moderat. Program ini akan memperkuat lembaga dan aturan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan swasta. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin ketenangan dan menghindari perampokan kekayaan negara."

Untuk menjalankan itu, Sobchak mengakui bahwa perilaku negara akan terkesan tidak demokratis, tetapi lebih berperan sebagai polisi negara selama lebih kurang 10 tahun. Namun, Sobchak memberi keyakinan bahwa Putin tidak memiliki karakter sebagai seorang diktator.

"Orang-orang yang takut kepada Putin adalah mereka yang sudah mencuri. Akan tetapi, mereka yang berbuat jujur tidak akan mengasosiasikan Putin dengan kediktatoran. Koneksi Putin dengan KGB dan FSB jangan dilihat sebagai kemunduran. Hal itu harus dilihat sebagai unsur penting yang harus dimiliki seorang presiden," kata Sobchak. Sayang, saat meninggal, Rusia tak acuh kepada Sobchak. (MON)

No comments: