Sunday, July 15, 2007

Australia
Paul Keating: Howard Sama Saja dengan Hitler

Sydney, kamis - Sikap Perdana Menteri Australia John Howard dianggap oleh mantan PM Australia Paul Keating sama berbahayanya dengan sikap diktator Adolf Hitler yang nasionalis dan anti-Muslim. Howard dan Hitler sama-sama populis dan selalu curiga dan mempunyai prasangka negatif terhadap budaya lain.

Pernyataan pedas itu muncul, Kamis (12/7), dari Keating, yang terjungkal dari pemerintah setelah partai konservatif Howard menang pemilu tahun 1996.

Selama ini Keating dikenal kerap mengeluarkan komentar-komentar pedas dan menyerang lawan politiknya. Howard dan Hitler dinilai Keating sama-sama nasionalis dan bukan termasuk golongan orang yang patriot.

"Patriot tidak akan membeda-bedakan orang berdasarkan ras. Tetapi seorang nasionalisme akan tetap saja curiga satu sama lain," kata Keating saat berpidato pada acara penghargaan Sydney Film School pada Rabu malam.

Berang

Selama ini pemerintahan Howard kerap menghasilkan kebijakan tegas seperti persoalan imigran yang masuk ke Australia dan komunitas minoritas Islam kerap dicurigai sejak serangan teroris 11 September 2001 terjadi di AS.

Australia juga pada umumnya menolak imigran asal Timur Tengah, tetapi dengan mudah menerima imigran Eropa.

Komentar Keating, yang membuat merah telinga itu, membuat marah pemerintahan Howard. Bahkan, ada seorang yang menuding komentar Keating seperti "peluru tanpa arah". Howard juga langsung menepis kecaman Keating. "Saya ini nasionalis. Saya ini patriot. Saya yakin dengan semua tindakan saya. Saya kasihan dengan Tuan Keating. Seharusnya dia menikmati hidup saja," ujarnya.

Menteri Senior Joe Hockey juga menuding Keating hanya mencari perhatian. "Ada beberapa orang yang mengalami penyakit dan butuh perhatian pada saat meninggalkan panggung, salah satu penderitanya adalah Keating," kata Hockey.

Keating tidak hanya menyerang Howard. Bulan lalu Keating menyerang pejabat lain. Keating menilai semua pejabat pemerintahan pengecut karena tidak berani mempunyai pandangan yang berbeda dengan Howard.

Dari hasil jajak pendapat yang paling akhir pekan ini, pemerintahan koalisi konservatif Howard masih kalah pamor dibandingkan dengan Partai Buruh. Akan tetapi, dukungan untuk Howard hampir sama dengan dukungan bagi pemimpin Buruh, Kevin Rudd, untuk posisi PM. "Untuk urusan pemilu, biasanya rakyat akan memilih calon lokal," kata pengamat politik John Warhurst dari Australian National University. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

No comments: