Monday, March 10, 2008

Barisan Nasional Menang Tipis


Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi Menolak Mundur

Senin, 10 Maret 2008 | 02:13 WIB

Oleh Fransisca Romana Ninik

Kuala Lumpur, Kompas - Seperti telah diperkirakan, koalisi berkuasa di Malaysia, Barisan Nasional, tidak mampu meraih mayoritas dua pertiga suara pada pemilu parlemen 2008. Barisan Nasional hanya memenangi 140 kursi dari 222 kursi di parlemen. Oposisi meraih kemenangan besar dengan 82 kursi.

Tiga kursi terakhir diperoleh Barisan Nasional (BN) dari tiga daerah pemilihan di Sarawak, Minggu (9/3). Pemungutan suara di ketiga daerah pemilihan itu tertunda akibat kecelakaan kapal pengangkut logistik pemilu yang karam akibat cuaca buruk.

Berdasarkan data Komisi Pemilu Malaysia (SPR), BN kehilangan kursi di Selangor, Penang, Kedah, dan Perak. Partai Islam Se-Malaysia (PAS) kembali menguasai Kelantan seperti dalam 18 tahun terakhir. Sejumlah nama besar kandidat BN pun mengalami kekalahan di daerah pemilihan masing-masing.

Menteri Besar Penang Tan Sri Koh Tsu Koon kalah di Penang oleh kandidat Partai Aksi Demokratik (DAP), P Ramasamy. Koh, yang juga Ketua Partai Gerakan, salah satu anggota koalisi BN, telah menguasai kursi tersebut selama 18 tahun.

Menteri Urusan Perempuan Shahrizat Abdul Jalil kalah oleh putri mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Nurul Izzah, di daerah pemilihan Lembah Pantai, Kuala Lumpur. S Samy Vellu dari Kongres India Malaysia (MIC), yang telah menjadi anggota parlemen sejak tahun 1974, juga kalah di Sungai Siput.

Kekalahan ini adalah kekalahan terbesar dan pertama kali dialami BN sejak berkuasa tahun 1957. Sebagai perbandingan, pada pemilu tahun 2004, BN menguasai 199 kursi dari 219 kursi di parlemen. Oposisi hanya memperoleh 20 kursi. Tahun ini kelompok oposisi meraih kursi hingga empat kali lipat.

Tahun 2004, Partai Keadilan Rakyat (PKR) hanya memperoleh satu kursi, yaitu yang dijabat istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, di Penang. Tahun ini PKR berhasil menguasai 31 kursi parlemen. PAS memperoleh 23 kursi dan DAP 28 kursi. Wan Azizah kembali menang di daerah pemilihannya di Permatang Pauh.

Badawi menolak mundur

Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi dalam jumpa pers seusai memastikan kemenangan mayoritas tipis, Minggu dini hari, menyerukan agar semua pihak menerima hasil pemilu. ”Selamat kepada para pemenang. BN menerima hasil pemilu karena inilah cara demokrasi bekerja. Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menerima hasil pemilu dan menahan diri untuk melakukan demonstrasi,” katanya.

Badawi menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya dan tetap akan membentuk pemerintahan. Badawi sendiri dinyatakan sebagai pemenang di daerah pemilihan Kepala Batas. Wakilnya, Najib Razak, juga menang di Pekan, Pahang. Menurut rencana, Badawi akan diambil sumpah sebagai perdana menteri hari Senin (10/3) ini.

Sejak pemungutan suara ditutup, Sabtu (8/3) pukul 17.00, markas Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) di Putra World Trade Center di Kuala Lumpur dipenuhi simpatisan BN dan wartawan. Di tempat itu dipajang layar besar yang melaporkan penghitungan suara dari semua daerah pemilihan di Malaysia. Para simpatisan UMNO bertepuk tangan setiap kali kandidat BN menang.

Sementara itu, Nurul Izzah juga menampilkan penghitungan suara di Bangsar, Kuala Lumpur. Rumahnya dipadati oleh ribuan simpatisan kelompok oposisi dan orang-orang yang akan memberikan selamat kepadanya.

Titik tolak

Pengamat politik di Malaysia, Datuk Djohan Djaafar, kepada Kompas mengatakan, hasil pemilihan umum tahun ini menjadi titik tolak penting dalam sistem politik Malaysia. ”Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Malaysia. Sekarang, warga non-Melayu sudah mulai menolak BN dari yang sebelumnya selalu mendukung BN,” katanya menjelaskan.

Barisan Nasional kalah di daerah pemilihan yang mayoritas penduduknya etnis India atau China.

Menurut Djaafar, dampak paling jelas adalah dalam pengesahan undang-undang di parlemen nanti. ”Biasanya BN dengan mudah meloloskan dan mengesahkan undang-undang. Kali ini BN tidak bisa begitu saja meloloskannya. Namun, dengan demikian, check and balance dalam politik Malaysia akan berjalan dengan baik,” ujarnya.

No comments: