Wednesday, March 19, 2008

Tibet

Dharamsala, Disebut "Lasha Kecil" di India
Rabu, 19 Maret 2008 | 00:11 WIB

Nama Dharamsala belakangan ini mencuat kembali seiring dengan rangkaian protes anti-China di Tibet. Dari kota di timur laut India itulah tempat pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menjalankan pemerintahan dari pengasingan.

Situs www.tibet.com menyebutkan, Dharamsala terletak di lembah Kangra, bagian dari Distrik Kangra, Negara Bagian Himachal Pradesh. Kota ini terbagi atas dua wilayah: Dharamsala Atas atau dikenal sebagai McLeod Ganj (1.800 meter di atas permukaan laut/dpl) dan Dharamsala Bawah atau Kotwali Bazaar yang rata-rata ketinggiannya 1.250 meter dpl. Dharamsala bisa dicapai dari New Delhi, India, selama setengah hari naik bus.

Tahun 1959, sekitar 80.000 warga Tibet, dipimpin Tenzin Gyatso atau Dalai Lama yang sekarang melarikan diri dari pendudukan China, tiba di kota itu. Mereka disambut Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru yang kemudian memberinya tempat untuk mendirikan pemerintahan.

Pusat Pemerintahan Tibet (CTA) pertama kali didirikan di Mussoorie pada 29 April 1959, tak lama setelah Dalai Lama tiba di India. Pada Mei 1960, CTA dipindahkan ke Dharamsala.

Departemen-departemen dalam CTA bekerja untuk mencapai cita-cita perjuangan rakyat Tibet. Di antaranya, departemen pendidikan, departemen agama dan budaya, kesehatan, keuangan, keamanan, dan hubungan internasional.

Pemerintahan Tibet di Dharamsala ini juga memiliki komisi pemilu, komisi pelayanan publik, dan komisi audit. Otoritas eksekutif tertinggi berada di tangan Kashag, yaitu kabinet yang terdiri atas delapan menteri. Mereka bertanggung jawab kepada Dalai Lama dan Majelis Perwakilan Rakyat Tibet.

Majelis ini semacam parlemen yang beranggotakan 46 orang. Sebanyak 43 orang di antaranya dipilih rakyat Tibet di seluruh dunia dan tiga orang ditunjuk Dalai Lama.

Sejak pemerintahan didirikan, banyak pengungsi Tibet tinggal di Dharamsala. Jumlahnya ribuan orang. Kebanyakan pengungsi tinggal di McLeod Ganj yang dikelilingi pohon pinus dengan suhu udara lebih mirip dengan Tibet yang dingin.

Mereka mendirikan biara, kuil, dan sekolah. Itu sebabnya, Dharamsala juga dikenal sebagai ”Lasha Kecil”. Lasha adalah ibu kota Tibet.

Kemiripannya dengan Tibet membuat Dharamsala juga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Udara dingin serta aroma kota-kota tua Tibet menjadi pilihan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Toko-toko yang berbaris di sepanjang sisi jalan sempit di McLeod Ganj menjual kerajinan khas Tibet, pakaian wol menambah nuansa budaya tradisional Tibet.

Saat ini 6,1 juta warga Tibet tersebar di seluruh dunia. Ribuan di antara mereka terus mengalir membanjiri Dharamsala untuk meminta dan menerima berkat dari Dalai Lama. (FRO)

No comments: