Saturday, March 22, 2008

Malaysia

Oposisi Bentuk Koalisi Formal

AP photo / Kompas Images
Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengadakan jumpa pers di Putrajaya, Malaysia, Kamis (20/3). PM Abdullah membantah pernyataan kubu oposisi bahwa sebagian anggota Barisan Nasional hendak membelot dan bersekutu dengan kubu oposisi.
Sabtu, 22 Maret 2008 | 00:29 WIB

Kuala Lumpur, Jumat - Tiga partai oposisi Malaysia, Partai Keadilan Rakyat, Partai Aksi Demokratik, dan Partai Islam Se-Malaysia, siap membentuk koalisi formal guna ”mengancam” pemerintah. Namun, mereka tidak bermaksud untuk meleburkan diri menjadi satu partai.

Pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Kit Siang hari Jumat (21/3) mengatakan, ketiga partai telah bertemu pada hari Selasa untuk mendiskusikan sebuah ”eksperimen politik”. ”Jika kami ingin menghormati harapan rakyat akan perubahan, kami harus memiliki semacam kerja sama pada level nasional,” katanya.

Oposisi berhasil ”mencuri” 82 kursi pada pemilu parlemen 8 Maret dan menyebabkan koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN) kehilangan mayoritas dua pertiga kursi di parlemen untuk pertama kalinya sejak tahun 1957. Oposisi juga berhasil mengambil alih empat negara bagian, yaitu Penang, Kedah, Perak, dan Selangor, dari tangan BN, serta mempertahankan Kelantan.

Ketiga partai telah membentuk koalisi untuk memerintah Selangor dan Perak. Kelantan tetap dipegang Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan Penang dipimpin DAP.

Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Syed Husin Ali mengatakan, ketiga partai oposisi berharap koalisi formal bisa dibentuk sesegera mungkin. ”Pada prinsipnya, kami semua setuju membentuk koalisi yang kami harapkan cukup kuat dan tahan lama sehingga kami bisa bersiap-siap jika menang dalam pemilu mendatang,” ujarnya.

Untuk saat ini, oposisi belum berpikir untuk menyatukan ketiga partai. ”Satu partai, untuk saat ini, tidaklah realistis. DAP dan PAS duduk bersama saja sudah sebuah prestasi,” kata Sim Tze Tsin dari PKR.

DAP dan PAS sangat berbeda dalam ideologi partai. DAP sekuler, sedangkan PAS religius. DAP juga masih keberatan dengan agenda PAS pada masa lalu yang ingin menerapkan syariat Islam di Malaysia.

Lim mengatakan, jika koalisi telah terbentuk, DAP tetap menjamin bahwa prinsip dasar partai tersebut tidak akan dikompromikan. PAS telah menurunkan agenda religius, bahkan menghapuskannya dari program pemilu.

PKR, PAS, dan DAP mengusung agenda bersama untuk menghapuskan diskriminasi rasial yang belakangan ini memunculkan beragam protes. Isu itu terbukti mampu membuat pemilih yang semula mendukung BN beralih mendukung oposisi.

Membelot

BN tengah menyelidiki klaim oposisi bahwa beberapa anggotanya membelot karena tersingkir setelah pemilu parlemen. Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menyatakan telah mengirimkan sebuah tim untuk menyelidiki isu pembelotan tersebut.

”Beberapa orang mengatakan hal ini. Kami akan mengirimkan intelijen untuk memeriksa,” kata Sekretaris Jenderal UMNO Tengku Adnan Tengku Mansor seperti dikutip New Straits Times, Jumat.

”Kenapa mereka (oposisi) membeli orang-orang kami saat kami telah menang? Mereka kira kami lemah karena kami kehilangan lima kursi dan tidak mendapat mayoritas dua pertiga di parlemen,” kata Mansor.

Tokoh oposisi Anwar Ibrahim mengatakan, pejabat BN dari Sabah dan Serawak telah menghubungi dia untuk mendiskusikan kemungkinan mereka beralih ke oposisi. Anwar menekankan, para pembelot itu tidak dibeli. Tokoh oposisi lain juga menantang pemerintah untuk mengajukan gugatan kepada polisi jika pemerintah menemukan bukti pembayaran.

Partai Rakyat Bersatu di Sarawak menyatakan kepada media bahwa isu pembelotan itu keliru dan anggota parlemen dari partai itu, Richard Riot, yang dikabarkan membelot, masih tetap anggota partai.

Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi membantah pernyataan Anwar. Dia juga membantah isu terjadinya perpecahan di tubuh UMNO setelah pengunduran diri sejumlah pejabat tingkat tinggi.

Keputusan Badawi untuk merampingkan kabinet dan membuang politisi veteran di kabinet barunya juga telah membuat beberapa anggota parlemen menyingkir. Kini, BN menguasai 140 kursi parlemen, turun dari perolehan pemilu tahun 2004 sebanyak 219 kursi.

Tantang Badawi

Menyusul pencapaian buruk BN dalam pemilu parlemen, Pangeran Razaleigh Hamzah (71) dari Negara Bagian Kelantan menantang Badawi untuk memperebutkan kursi pimpinan UMNO jika dia dinominasikan dalam pemilu partai, Agustus mendatang.

”Jika bisa membantu memulihkan UMNO, saya siap menerima tanggung jawab itu. Saya serahkan semuanya kepada anggota UMNO. Saya tawarkan pelayanan saya,” kata Razaleigh seperti dikutip kantor berita Bernama.

”Tidakkah anggota UMNO menyadari kita kehilangan lima negara bagian? Apakah mereka masih tidur?” ujarnya.

Razaleigh menyerukan untuk menggelar pertemuan UMNO pada bulan Mei mendatang guna membahas masa depan partai. Saat ini, Razaleigh menjabat sebagai anggota parlemen. Dia pernah menjabat sebagai menteri keuangan.

Razaleigh pernah menantang Badawi untuk kepemimpinan UMNO tahun 2004, tetapi gagal mendapatkan dukungan cukup. Sebelumnya, dia juga pernah menantang Mahathir pada pemilu UMNO tahun 1987, tetapi kalah tipis. Dia kemudian membentuk kelompok tandingan UMNO, tetapi bergabung lagi tahun 1996.

Adnan Mansor, yang baru saja ditunjuk sebagai Sekjen UMNO, mengatakan, semua terserah anggota UMNO untuk mendukung Razaleigh atau tidak. Namun, dia yakin bahwa Badawi masih memiliki dukungan kuat di kalangan anggota UMNO. (AP/AFP/FRO)

No comments: