Monday, March 10, 2008

Obama Menang di Wyoming


Staf Kampanye Mundur, Sebut Hillary "Monster"
Senin, 10 Maret 2008 | 00:41 WIB

Casper, Sabtu - Kandidat dari Partai Demokrat, Barack Obama, memenangi kaukus Demokrat di Wyoming, Sabtu (8/3), sehingga bisa merenggangkan kembali jumlah perolehan delegasi dari rivalnya, Hillary Clinton. Obama pun mendapatkan tambahan tujuh delegasi.

Kemenangan Obama pada kaukus di Wyoming itu semakin menegaskan kekuatan Obama untuk merebut kaukus-kaukus Demokrat di sejumlah wilayah pemilihan. Hingga saat ini senator Illinois itu telah memenangi 13 kaukus, sedangkan Hillary hanya tiga kaukus.

Kemenangan itu juga semakin menunjukkan kekuatan Obama di wilayah Pegunungan Barat AS, dengan menang di Idaho, Utah, Colorado, dan sekarang Wyoming. Adapun Nevada dimenangi baik oleh Obama maupun Hillary. Obama memenangi lebih banyak delegasi dari kaukus, sedangkan Hillary menang dalam pemilihan pendahuluan.

Meski sejak awal diperkirakan kalah, Hillary memperlihatkan upaya keras untuk mendapatkan lebih banyak delegasi dan memanfaatkan momentum kebangkitannya setelah menang di Texas dan Ohio, dua negara bagian dengan jumlah delegasi besar.

Obama memenangi 61 persen, sedangkan Hillary 38 persen. Dengan kemenangan itu, Obama mendapatkan tambahan tujuh delegasi, sedangkan Hillary lima delegasi.

Menurut perhitungan Associated Press, Obama kini mengumpulkan 1.578 delegasi, sedangkan Hillary 1.468 delegasi.

Manajer kampanye Obama, David Plouffe, mengatakan, kemenangan di Wyoming itu dengan sendirinya menunjukkan kekuatan Obama di wilayah Barat. Hal itu sekaligus menegaskan bahwa Obama lebih cocok untuk mendongkrak perolehan suara Demokrat, bahkan di negara-negara bagian yang menurut tradisi lebih banyak memilih Republik pada pemilihan umum.

Sementara itu, manajer kampanye Hillary, Maggie Williams, mengatakan, dia sangat tergugah atas hasil yang diperoleh dan dukungan rakyat Wyoming terhadap Hillary.

Obama diperkirakan kian memperlebar jumlah perolehan delegasinya, dengan memperoleh dukungan lebih besar ketimbang Hillary pada pemilihan pendahuluan di Mississippi, Selasa (11/3). Mississippi merupakan negara bagian dengan populasi mayoritas warga kulit hitam.

Meski demikian, kedua calon Demokrat itu akan bersaing ketat untuk memperebutkan jumlah delegasi yang sangat besar di Pennsylvania, 22 April nanti.

Di luar persaingan Obama-Hillary, kubu Demokrat sangat gembira karena jumlah warga yang memberikan suaranya meningkat jauh lebih besar daripada pemilihan-pemilihan sebelumnya. Meski memunculkan kerumitan baru karena tidak diperkirakan sebelumnya, hal itu semakin menumbuhkan optimisme Demokrat untuk mengalahkan calon dari Partai Republik yang kini disandang John McCain.

Mundur

Di tengah keunggulan Obama dalam pengumpulan delegasi, kubu kandidat presiden itu diguncang dengan mundurnya seorang penasihat kebijakan luar negeri, Samantha Power.

Power mundur setelah menyampaikan komentar yang tidak layak dalam wawancara dengan surat kabar The Scotsman, yaitu menyebut Hillary sebagai seorang ”monster”. Sebelum menyampaikan pengunduran dirinya, Power meminta maaf kepada Hillary maupun Obama. Obama secara terbuka mengecam keras komentar dari salah seorang anggota staf kampanyenya tersebut.

Sementara itu, berbicara atas nama Partai Demokrat, veteran perang Afganistan dan Irak, Roger Martinez, kemarin, menyampaikan bahwa keputusan McCain mengenai keberadaan tentara AS di Irak sangat salah. Apa pun yang dilakukan, kehadiran tentara AS tetap tidak bisa menyelesaikan masalah politik di Irak. (AP/AFP/REUTERS/OKI)

No comments: