Monday, February 25, 2008

Di Tengah Pertarungan Pusat Keuangan Dunia





Senin, 25 Februari 2008 | 01:01 WIB

ANDREAS MARYOTO

Posisi Singapura yang terus menguat ditambah dengan kehadiran Shanghai, China, yang makin menjadi pusat perhatian dunia telah mengusik Hongkong dari posisi nyaman selama ini sehingga bangkit untuk berbenah. Tiga kota di Asia itu kini tengah berlomba untuk menjadi kota bercitra pusat keuangan dunia.

Kepala Ekonom Hongkong Special Administrative Region Helen Chan kepada wartawan dari berbagai negara mengatakan, Hongkong masih terus menempatkan diri dan membangun citra sebagai pusat keuangan dunia dan sebagai tempat ideal untuk belajar bagi masyarakat internasional mengenai pengelolaan keuangan.

Menurut Helen, Hongkong kompetitif dibandingkan dengan berbagai tempat lain di dunia karena memiliki kekuatan fundamental, seperti memiliki lembaga-lembaga penunjang yang kuat (untuk penegakan hukum, pengaturan keuangan dan sistem pajak yang sederhana, pengenaan pajak yang relatif rendah, kebebasan modal dan informasi, serta infrastruktur), pasar kerja yang fleksibel, penduduk dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, dan memiliki kebijakan pasar bebas.

Strategi yang dilakukan oleh Hongkong adalah menginternasionalkan standar-standar yang ada dan berusaha makin kompetitif dalam jasa keuangan, perdagangan, dan logistik. Hongkong juga berusaha mengintegrasikan dengan China daratan.

Untuk itu Hongkong terus memperbaiki struktur pasar tenaga kerja. Terkait dengan ini, Hongkong meningkatkan standar pendidikan tenaga kerja yang masuk ke bursa kerja. Hanya tenaga yang berstandar tinggi yang bisa masuk ke lapangan kerja di Hongkong. Pada tahun 1995 proporsi tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan tinggi sekitar 19 persen, sedangkan tahun 2007 proporsi mereka meningkat menjadi 32 persen. ”Standar pendidikan yang makin tinggi dibutuhkan karena orientasi ekonomi Hongkong adalah jasa,” kata Helen.

Hongkong menerapkan arus kapital dan informasi tanpa kontrol. Hongkong juga menerapkan aturan ekonomi yang sama untuk semua pelaku ekonomi, baik bagi perusahaan dari dalam maupun luar negeri.

Untuk infrastruktur, Hongkong membanggakan pelabuhan laut mereka. Kepala Urusan Umum Pelabuhan Hongkong Anthony Tam menyebutkan, pelabuhan Hongkong merupakan pelabuhan tersibuk di dunia. Otomatisasi terus dilakukan untuk menangani pergerakan kapal dan barang. ”Prinsipnya, kami berusaha sekecil mungkin peran manusia dalam pergerakan barang,” kata Anthony.

Saat ini pergerakan barang di Pelabuhan Hongkong dikendalikan oleh satu operator di ruang kendali dan satu operator crane di lapangan. Nyaris semua pergerakan barang dikendalikan dengan komputer. Hanya perintah-perintah tertentu yang menggunakan radio.

Helen menambahkan, Hongkong terus mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur sebagai bagian dari penguatan pusat keuangan dunia. Bulan Oktober lalu Hongkong mengumumkan 10 proyek besar dalam jangka 10-15 tahun ke depan.

Reduksi emisi

Hongkong berusaha terus meningkatkan standar lingkungan sebagai bagian dari pelayanan. Mereka tengah berusaha menurunkan tingkat emisi untuk mengurangi polusi, antara lain penerapan standar penggunaan bahan bakar bersih, pajak bagi penggunaan bahan bakar, dan pemberian insentif bagi para pengguna bahan bakar bersih. ”Persoalan lingkungan menjadi penting dan menjadi syarat pokok bagi pusat keuangan dunia yang nyaman,” kata Helen.

Sementara itu, persoalan seperti integrasi dengan China daratan merupakan upaya yang masih harus terus-menerus dipikirkan. Helen mengatakan, Hongkong dan China daratan merupakan dua tempat yang saling menunjang. Hongkong merupakan wilayah dengan kegiatan ekonomi berbasis jasa, sedangkan China daratan berbasis industri manufaktur.

Mengenai kualitas tenaga kerja dari China daratan, Hongkong memberikan syarat tertentu sehingga yang bisa masuk hanya tenaga kerja dengan kualifikasi tinggi.

Terkait posisi dan kompetisi dengan Shanghai atau Singapura, menurut Helen, kompetisi adalah hal yang baik dan akan mendorong semua pihak untuk memperbaiki kualitas pelayanan.

Di tengah pertarungan sebagai pusat keuangan dunia, Hongkong juga berharap bisa menjadi pusat perdagangan dan logistik dunia. Hal itu menjadi penggerak ekonomi di wilayah dengan jumlah penduduk delapan juta jiwa serta memiliki produk domestik bruto sebesar 27.700 dollar AS itu.

Hongkong juga berupaya menjadi penghubung Asia dengan berbagai kota di dunia. Hal itu terkait dengan letak Hongkong yang berada di tengah berbagai kota di Asia. Posisi lain yang menguntungkan, Hongkong memiliki kedekatan dengan China daratan yang sekarang tengah menjadi raksasa ekonomi.

No comments: