Friday, February 8, 2008

Hillary Rogoh Kocek Sendiri


AP photo/Katsumi Kasahara / Kompas Images
Seorang warga Jepang, melihat tayangan televisi di Tokyo, Rabu (6/2), yang melaporkan hasil pemilihan pendahuluan "Super Tuesday" yang berlangsung pada 6 Februari. Perjalanan pertarungan perebutan kursi ke Gedung Putih ini mendapat perhatian di banyak negara.

Jumat, 8 Februari 2008 | 02:51 WIB

Washington, Kamis - Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengaku harus merogoh kocek sendiri hingga 5 juta dollar AS untuk mendanai kampanye. Hillary sukses menang di ”Super Tuesday”.

Pada pemilihan pendahuluan serentak di 24 negara bagian atau ”Super Tuesday”, Hillary menang di delapan negara bagian, yaitu Arkansas, Arizona, New York, New Jersey, California, Massachusetts, Oklahoma, dan Tennessee. Tiga di antaranya, yaitu California, New Jersey, dan New York, memiliki jumlah delegasi terbesar sehingga Hillary mengumpulkan delegasi lebih banyak dibandingkan rivalnya, Barack Obama.

”Saya meminjam 5 juta dollar AS untuk kampanye dari uang saya sendiri. Saya melakukannya karena saya sangat yakin dengan kampanye ini,” kata Hillary, Kamis (7/2), sehari setelah memastikan kemenangan di ”Super Tuesday”.

”Saya kira hasil semalam membuktikan kebijakan investasi saya,” ujarnya. Ia mengakui, Obama berhasil mengumpulkan lebih banyak dana kampanye sehingga dia harus mengimbangi.

Menjelang ”Super Tuesday”, Obama berhasil mengumpulkan hingga 32 juta dollar AS pada bulan Januari, sementara Hillary ”baru” mengumpulkan 13,5 juta dollar AS. Di ”Super Tuesday” Obama menang di 13 negara bagian, yaitu Illinois, Alabama, Alaska, Colorado, Connecticut, Delaware, Georgia, Idaho, Kansas, Minnesota, Missouri, North Dakota, dan Utah.

Berdasarkan penghitungan RealClearPolitics, hingga ”Super Tuesday”, Hillary telah mengantongi 1.021 delegasi, sementara Obama 933 delegasi. Kandidat Demokrat membutuhkan minimal 2.025 delegasi dari 4.049 delegasi pada konvensi nasional Partai Demokrat agar bisa menjadi kandidat partai untuk pemilu nasional.

Obama sendiri memperoleh momentum dengan perolehannya di ”Super Tuesday”. Dengan dukungan dana yang memadai, Obama merencanakan kampanye di sejumlah negara bagian yang menggelar pemilihan akhir pekan ini.

Hasil ”Super Tuesday” belum bisa menunjukkan siapa kandidat unggulan Partai Demokrat. Hillary dan Obama saling kejar-kejaran perolehan di hampir semua negara bagian.

Ketua Komite Nasional Partai Demokrat Howard Dean memperingatkan, partai harus mendapatkan pemenang sebelum konvensi nasional, Agustus mendatang, untuk menghadapi kubu Republik. ”Saya kira kami harus sudah memiliki nomine pada pertengahan Maret atau April. Tetapi, jika tidak, kami harus mendudukkan kedua kandidat bersama dan membuat beberapa pengaturan,” katanya.

Lebih jelas

Pertarungan di kubu Republik lebih jelas menunjukkan siapa kandidat unggulan untuk pemilu nasional. Kandidat John McCain menang telak di ”Super Tuesday”, melejit meninggalkan rival- rivalnya.

Senator Arizona itu menang di sembilan dari 21 negara bagian yang menggelar pemilihan pendahuluan, yaitu Arizona, California, Connecticut, Delaware, Illinois, Missouri, New Jersey, New York, dan Oklahoma. Enam dari sembilan negara bagian yang dimenanginya menerapkan sistem the winner takes all atau pemenang mengambil seluruh delegasi yang dipertaruhkan.

Kandidat Mitt Romney menang di Alaska, Colorado, North Dakota, Massachusetts, Minnesota, Montana, dan Utah. Mike Huckabee menang di Alabama, Arkansas, West Virginia, Georgia, dan Tennessee.

Berdasarkan penghitungan RealClearPolitics, McCain mengantongi 697 delegasi, Romney 244 delegasi, Huckabee 187 delegasi, dan Ron Paul 14 delegasi. Diperlukan 1.191 delegasi dari 2.380 delegasi dalam konvensi nasional Partai Republik, September mendatang, untuk menjadi nomine partai pada pemilu nasional.

McCain berupaya memuluskan jalan menuju nominasi partai dengan mendekati kalangan konservatif yang mengkritiknya. ”Saya harap di beberapa titik kita bisa lebih tenang dan melihat di mana kita bisa bersepakat demi kebaikan partai kita dan negara kita,” katanya.

Meskipun jalannya menuju nomine semakin mulus, dia masih terganjal Romney yang lebih disukai konservatif penentang McCain. Hasil ”Super Tuesday” memang tidak seperti yang diharapkannya, tetapi Romney mengatakan tetap melanjutkan kontes menuju Gedung Putih.

Kalangan konservatif menilai McCain terlalu moderat soal imigrasi ilegal. Dia juga dinilai terlalu liberal karena menentang kebijakan Presiden George W Bush soal pemotongan pajak.

”McCain harus mengonsolidasi basis konservatif Partai Republik. Meskipun dia menawarkan peluang meraih suara moderat dan independen, dia bermasalah dengan dukungan inti konservatif yang tidak menyukai dia atau tidak percaya kepadanya,” kata John Zogby, pelaksana jajak pendapat. (ap/afp/reuters/fro)

No comments: