Friday, February 15, 2008

Obama dan McCain Saling Serang



Washington, Kamis - Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama, dan kandidat presiden AS dari Partai Republik, John McCain, semakin intens terlibat perang kata-kata. Dalam beberapa hari terakhir, McCain bertambah gencar mengkritik kampanye Obama, begitu juga sebaliknya.

Keduanya saling serang soal Perang Irak dan ekonomi yang merupakan isu kunci dalam pemilu nasional, 4 November. CNN menyebutnya sebagai gambaran pemilu nasional nantinya.

McCain, Kamis (14/2), mengkritik Obama karena kurang spesifik dan hanya berbicara secara umum. ”Saya menghormati dia. Akan tetapi, akan tiba saatnya kita harus berbicara hal spesifik dan saya tidak pernah mendengarnya dari setiap pidato yang dia ucapkan,” katanya.

Kritik tersebut termasuk salah satu kritik McCain yang ditujukan langsung kepada Obama beberapa waktu belakangan ini. Hal itu, menurut CNN, adalah isyarat jelas bahwa McCain melihat Obama sebagai unggulan Partai Demokrat.

Obama balas menyerang McCain saat berkampanye di Wisconsin. ”Jelas dia tahu siapa yang menjadi bakal lawannya, dan saya menanti debat besar tentang isu ini dengan John McCain,” katanya.

Senator Illinois itu mengkritik McCain yang mendukung Perang Irak. ”Kita tidak bisa terus mengeluarkan uang yang seharusnya tidak kita keluarkan dalam perang yang seharusnya tidak kita jalani,” ujarnya.

”Jika Anda menginginkan kita sama seperti tujuh tahun terakhir ini, saya kira John McCain adalah pilihan tepat. Akan tetapi, jika Anda pikir kita butuh sesuatu yang baru, saya harap Anda akan berdiri bersama saya dan memberikan suara untuk saya,” kata Obama.

Perluas kemenangan

Setelah delapan kemenangan berturut-turut pekan lalu dan pekan ini, Obama kini memimpin atas rivalnya, Hillary Clinton. Dengan momentum kemenangan itu pula, Obama tampaknya bisa memperluas kemenangannya pada pemilihan pendahuluan berikutnya di Wisconsin dan Hawaii, 19 Februari.

Sebanyak 29 delegasi dipertaruhkan di Hawaii dan 92 delegasi di Wisconsin. Penghitungan RealClearPolitics terkini memberi Obama 1.272 delegasi dan Hillary 1.231 delegasi. Dari penghitungan CNN, Obama mengumpulkan 1.253 delegasi dan Hillary 1.211 delegasi.

Jajak pendapat oleh Strategic Vision mengunggulkan Obama atas Hillary dengan 45 persen lawan 41 persen di Wisconsin. Di Hawaii, Obama diperkirakan meraup kemenangan karena dia dibesarkan di tempat itu.

Hillary tidak menghiraukan kekalahannya dan mulai berkampanye di Wisconsin. Dia meluncurkan iklan di televisi setempat pada Rabu lalu yang isinya mengkritik penolakan Obama untuk debat.

Mantan ibu negara itu kembali menekankan bahwa dia akan membalik keadaan melalui kemenangan di Texas dan Ohio, 4 Maret. Texas memiliki 228 delegasi untuk diperebutkan. Ohio memiliki 161 delegasi.

Di kedua negara bagian tersebut, Hillary cukup diuntungkan. Di Texas terdapat sejumlah besar komunitas Hispanik yang condong kepada Hillary. Di Ohio, kelas pekerja yang besar juga sebelumnya mendukung Hillary.

”Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Senator Obama. Katakan kepadanya untuk menemui saya di Texas. Kami siap,” kata Hillary.

”Saya membawa solusi. Lawan saya membawa janji. Ini bukanlah tentang pertanyaan. Ini tentang jawaban,” ujarnya.

Hillary masih unggul dalam perolehan delegasi super (superdelegates), 242 delegasi lawan 156 delegasi. Delegasi super, yang terdiri atas pejabat partai, anggota Kongres, dan mantan presiden, tidak terikat pada satu kandidat dan bebas memilih sesuai keinginan mereka.

Kubu Republik juga akan kembali bertarung di Wisconsin pada 19 Februari. Wisconsin memiliki sebanyak 40 delegasi untuk diperebutkan.

Menjelang pemilihan pendahuluan di Wisconsin, McCain meminta kepada anggota DPR AS (House of Representatives) dari Partai Republik untuk membantu meyakinkan kalangan konservatif. Sejauh ini basis inti Republik ini belum yakin sepenuhnya terhadap McCain.

McCain makin memantapkan posisinya sebagai unggulan partai setelah kemenangan terakhir di tiga negara bagian, Selasa. McCain jauh mengungguli rival beratnya, mantan gubernur Arkansas Mike Huckabee, dengan perolehan 804 delegasi berbanding 240 delegasi. (ap/afp/fro)

 

No comments: