Monday, February 25, 2008

Pemilu USA


Ralp Nader Maju Sebagai Capres Alternatif

Ralph Nader
Senin, 25 Februari 2008 | 02:07 WIB

WASHINGTON, Minggu - Pembela hak-hak konsumen AS Ralph Nader (73), Minggu (24/2), Washington, mengatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden AS mewakili pihak ketiga. Alasannya, para bakal calon presiden dari Partai Demokrat maupun Republik sudah terlalu dekat dengan bisnis besar.

Karena itu ia mengajukan diri untuk bertarung. Cita-citanya adalah untuk mengubah kekuasaan yang terkonsentrasi di tangan segelintir menjadi di tangan banyak orang.

Jika ini benar-benar terjadi, ini adalah ketiga kalinya Nader bertarung dalam pemilu presiden AS. Ia juga menjadi capres dari pihak ketiga dalam pemilu presiden AS tahun 2000 dan 2004.

Dijuluki si pengganggu

Nader adalah tokoh alternatif yang membuat kalangan Demokrat menjadi jengkel. Masalahnya, ia dikatakan telah mencuri suara dari kalangan demokrat, pada pemilu 2000. Hal inilah yang membuat Al Gore kalah menghadapi George W Bush, kemudian menjadi presiden terburuk sepanjang sejarah AS.

Nader balik mengecam dengan mengatakan bahwa kekalahan Gore bukan karena dia tetapi karena faktor di Demokrat yang membuat Gore kalah menghadap Bush.

Nader mengatakan hampir semua warga kecewa dengan Demokrat dan Republik sehubungan dengan dukungan kedua partai terhadap invasi Irak dan ekonomi yang memasuki resesi.

Nader juga mengecam berbagai kebijakan pemerintah yang pro-pengusaha, khususnya di bawah Presiden Bush, yang membuat banyak warga makin jatuh secara ekonomi serta makin terjerat lilitang utang.

Nader mengatakan, di bawah pemerintahan sekarang, banyak warga AS seperti terkunci, tertutup kesempatan, terpinggirkan, dan tak dihargai.

”Lihat saja berbagai masalah, mulai dari Irak, lalu ke Palestina, ke Israel, lalu dari skandal Enron hingga Wall Street, dari bencana akibat topan Katrina ke segala kekacauan yang terjadi di bawah pemerintahan presiden, dan juga sikap Demokrat yang tidak bisa menghentikan Bush, termasuk tak bisa menghentikan pengurangan pajak untuk korporasi,” kata Nader.

”Dalam konteks ini, saya memutuskan untuk maju dalam pemilu presiden,” kata Nader kepada televisi NBC.

Nader juga mengkritik John McCain, Hillary Rodham Clinton, dan Barack Obama karena tak mampu memberikan program jelas dan menarik bagi warga AS yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Ketiga bakal calon presiden AS itu di mata Nader juga tidak mampu mencegah kesewenang-wenangan Departemen Pertahanan dalam pemborosan anggaran.

Ia menyalahkan para pelobikorporasi dan para kelompok kepentingan, yang telah mendominasi Washington. ”Kita harus mengalihkan kekuasaan dari segelintir ke banyak orang,” kata Nader. (AP/MON)

No comments: