Saturday, February 23, 2008

McCain Manfaatkan Skandal



Sejumlah Wartawan Pertanyakan
Motif "The New York Times"

AP photo/Pat Sullivan / Kompas Images
Cindy McCain mendampingi suaminya, Senator John McCain, saat berkampanye di Houston, Texas, Senin (18/2) lalu. McCain merupakan calon kuat kandidat presiden dari Partai Republik dalam menghadapi calon Partai Demokrat pada pemilu 4 November nanti. McCain sedang diterpa isu skandal asmara.
Sabtu, 23 Februari 2008 | 02:09 WIB

Toledo, Kamis - Kubu Republik maupun tim kampanye McCain memanfaatkan berita The New York Times (NYT) soal skandal dengan Vicki Iseman. Isu ini malah dipakai untuk menghimpun dukungan bagi pendanaan kampanye McCain yang kekurangan dana. Di kalangan jurnalis, pengamat, dan warga pemilih, berita NYT itu pun memunculkan perdebatan keras.

Manajer kampanye McCain, Rick Davis, Kamis (21/2), mengatakan, McCain membutuhkan donasi untuk mempertahankan diri dari serangan mesin liberal. ”Kami membutuhkan bantuan Anda untuk melawan perusahaan liberal dan menyerang balik The New York Times dengan memberikan kontribusi hari ini,” papar Davis.

Sementara itu, harian Los Angeles Times menulis, kalangan konservatif beralih memihak McCain dalam ”melawan” isu yang mengganggu kredibilitas bakal calon presiden Partai Republik itu. Padahal sebelumnya mereka meragukan McCain.

Dalam beberapa hal, McCain juga tidak sejalan dengan prinsip- prinsip kalangan konservatif.

Di jaringan internet, jaringan televisi kabel, maupun radio-radio, laporan NYT itu juga ramai diperdebatkan.

David Brody dari Christian Broadcasting Network dalam blog-nya menulis, ”Di kalangan konservatif, jika The New York Times melakukan sebuah ”tugas memukul” Anda, maka Anda kemudian akan menggunakan pukulan itu sebagai lencana tanda penghargaan. Kisah itu sesungguhnya bisa membantu John McCain.”

Dukungan terhadap McCain juga disampaikan rival dari sesama Partai Republik, Mike Huckabee. Dia menyebut McCain sebagai seorang lelaki jujur dan baik hati. Huckabee juga menyambut positif tanggapan McCain atas artikel di NYT itu.

Sejumlah pihak menuduh NYT mempunyai motif-motif politik tertentu, dengan menurunkan laporan itu di saat McCain semakin mengukuhkan diri sebagai bakal calon presiden terkuat dari Partai Republik.

”Anda menunggu sampai tidak ada lagi keraguan bahwa dia (McCain) akan menjadi calon presiden dari Partai Republik. Namun kemudian Anda menjatuhkannya, seperti menjatuhkan sejumlah cairan asam ke dalam kolam yang mencemari seluruh kolam. Itulah yang ada dalam pikiran The New York Times,” kata penyiar radio Laura Ingraham.

Akan tetapi, editor NYT, Bill Keller, dalam pernyataan tertulis maupun wawancara dengan sejumlah media menegaskan, laporan itu bercerita mengenai sesuatu yang memang layak dimuat. Sedangkan mengenai waktu pemuatannya, ”Kebijakan kami adalah memublikasikan kisah- kisah ketika memang sudah siap untuk dipublikasikan.”

Keller mengatakan, reaksi marah sejumlah pihak telah mengabaikan fokus yang lebih luas mengenai sejarah hidup McCain dan bagaimana ”seorang pria yang dianugerahi begitu banyak kehormatan, menurut sejumlah orang yang mengenal dia, juga bisa lalai menjaga reputasinya”.

Hanya teman

Di sela-sela kampanyenya di Toledo, Ohio, McCain menegaskan, Iseman hanyalah seorang teman dan laporan NYT sama sekali tidak benar.

McCain juga mendapat pembelaan dari istrinya, Cindy, yang juga sangat kecewa dengan NYT. ”Yang lebih penting, anak-anak saya dan saya tidak hanya percaya pada suami. Kami juga tahu bahwa dia tidak akan melakukan apapun, yang tak saja akan mengecewakan keluarga, tetapi juga rakyat Amerika,” kata Cindy.

Kalangan Partai Republik tidak terlalu mengkhawatirkan laporan NYT. Namun, ada juga perkiraan bahwa berita itu, skandal asmara McCain dengan Iseman, walau dibantah akan berdampak negatif juga pada karier McCain.

Untuk mengatasi hal itu, kubu McCain gencar melakukan kampanye di berbagai media untuk menjaga citranya. Namun, pihak NYT mengatakan bahwa kisah asmara McCain dengan Iseman sudah menjelaskan sendiri siapa sebenarnya McCain.

McCain mengatakan, Iseman hanya seorang teman. Sebagai teman, kata McCain, Iseman tidak pernah mendapat manfaat atau pernah memiliki hubungan lebih dekat yang lebih jauh dengan dia. (REUTERS/AP/AFP/MON)

No comments: