Sabtu, 9 Februari 2008 | 03:10 WIB
Saat calon presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan dia harus mengeluarkan uang 5 juta dollar AS dari kantongnya sendiri, sedikitnya ada dua makna yang bisa ditangkap. Hillary betul-betul sudah mau angkat bendera putih menyerah. Atau justru dia ingin melihat sejauh mana reaksi spontan dari pendukungnya atas kesulitan dana yang ada.
CNN mengutip ketua tim kampanye Hillary, Terry McAuliffe, Kamis (7/2), dalam 24-30 jam terakhir Hillary sudah mengumpulkan 6,4 juta dollar AS. Jadi total sejak 1 Februari, Hillary sudah mengumpulkan dana sumbangsih sebesar 7,5 juta dollar AS. ”Kami akan kembali ke jalur,” ujar Hillary.
Pertarungan menuju Gedung Putih tak bisa lepas dari pertarungan mengumpulkan dana kampanye. Dana kampanye bagian dari ”bahan bakar” untuk terus bisa berjalan hingga kemenangan pada 4 November 2008 nanti.
Hillary masih harus bertarung menghadapi rival utamanya, Senator Illinois Barrack Obama, yang dalam dua hari seusai ”Super Tuesday” saja sudah mengumpulkan 7,2 juta dollar AS.
Kampanye dengan berpindah- pindah kota dan negara bagian jelas membutuhkan dana untuk debat langsung di televisi, sewa pesawat, hotel, pasokan makanan, umbul-umbul dan poster, serta kendaraan khusus. Belum lagi harus membayar staf kampanye yang jumlahnya cukup besar, baik di pusat maupun di negara bagian.
Dan semua dana yang dikumpulkan dan dikeluarkan harus diketahui oleh Komisi Pemilihan Federal. Ini termasuk uang yang dipinjam dari kantong sendiri sebagaimana dilaporkan Hillary Clinton. Dana sumbangan dari setiap individu maupun perusahaan kepada semua bakal calon presiden juga tercatat rapi. Semua ini karena ada ketentuan berapa besar yang boleh disumbangkan individu dan oleh perusahaan kepada setiap calon.
Hillary sebenarnya mencatat diri sebagai pengumpul dana terbesar untuk kampanye. Per 31 Desember 2007, dia sudah mengumpulkan 118,3 juta dollar AS (sekitar Rp 1,12 triliun). Tetapi, pengeluaran dari mantan ibu negara ini juga luar biasa, mencapai 80,3 juta dollar AS. Masih ada dana kas 37 juta dollar AS.
Obama mengumpulkan dana hingga 103,8 juta dollar AS, sementara pengeluarannya mencapai 85,1 juta dollar AS. Pertarungan yang masih panjang, terutama menghadapi Hillary, membuat Obama masih terus mengharapkan dana bantuan sekalipun masih ada dana tunai 18 juta dollar AS yang tersisa.
Di kubu bakal calon presiden Partai Republik kini hanya tersisa John McCain. Mundurnya Mitt Romney membuat McCain kini hampir pasti bakal tampil pada 4 November menghadapi entah Hillary atau Obama dari kubu Demokrat.
McCain dilaporkan mengumpulkan dana hanya 42 juta dollar AS dan sudah mengeluarkan 39,1 juta dollar AS, jauh dibandingkan Romney yang mengumpulkan 90 juta dollar AS dan mengeluarkan 87 juta dollar AS.
Masih ada Mike Huckabee di kubu Republik, tetapi dari angka persaingan tidak terlalu membahayakan McCain. Dari sisi dana, Huckabee hanya mengumpulkan 8,9 juta dollar AS dan sudah membelanjakan 7,1 juta dollar AS.
Sekalipun praktis tinggal bertarung pada November, tetapi McCain tetap harus berkampanye untuk menyebarkan ide-ide positifnya yang membuat para delegasi nantinya memilih dia sebagai penghuni Gedung Putih mendatang. McCain dilaporkan sedang mengalami kesulitan dana untuk meneruskan putaran roda kampanye.
Romney yang mengundurkan diri dilaporkan, selain memilih memantapkan McCain sebagai calon Republik menghadapi calon Demokrat, juga karena mulai merasa berat dalam pengeluaran dana. Padahal, Romney merupakan salah pengusaha sukses di belahan utara AS.
Pertarungan masih panjang dan perhitungan biaya tetap menjadi perhitungan sendiri selain tema kampanye. Hillary dilaporkan mulai berhati-hati melakukan kampanye di sekitar 20 negara bagian lainnya yang masih akan melakukan pemilihan pendahuluan.
Bulan November yang masih jauh, pertanda pertarungan mengumpulkan dana kampanye juga masih hangat. Ada pendukung yang menjadi sukarelawan dan bersedia dibayar sebagaimana dilakukan pendukung Hillary. Tetapi, hal seperti ini juga sebuah kampanye negatif. Tak punya uang kok mau menjadi calon presiden. (ppg)
No comments:
Post a Comment