Thursday, February 14, 2008

Hillary Incar Ohio dan Texas




EPA/MICHAL CZERWONKA / Kompas Images
Para pendukung bakal calon Presiden AS, Senator Barack Obama, sedang mendengarkan pidato Obama di Madison, Wisconsin, AS, Selasa (12/2).

Kamis, 14 Februari 2008 | 02:18 WIB

Washington, Rabu - Kekalahan atas rivalnya dalam tiga pemilihan pendahuluan tidak menyurutkan semangat Hillary Clinton, kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat. Hillary, Rabu (13/2), menyatakan akan merebut Texas dan Ohio yang menggelar pemilihan pendahuluan pada 4 Maret mendatang.

Hillary kalah telak dari Barack Obama dalam pemilihan pendahuluan di Virginia, Maryland, dan Washington DC, Selasa. Kekalahan itu memberi peringatan kepada Hillary bahwa Obama tengah merebut pendukung setia Hillary.

”Saya teruji, saya siap. Sekarang mari kita wujudkan,” katanya saat berkampanye di Texas. Hillary mengatakan, dia menatap ke depan, bukan ke belakang.

Texas memiliki jumlah pemilih Hispanik cukup besar, sementara Ohio memiliki kelas pekerja kulit putih. Kedua kelompok itu mendukung Hillary.

”Kita akan menyapu seluruh Texas tiga pekan ke depan, membawa pesan kita tentang apa yang kita perlukan di Amerika, yaitu presiden yang diperlukan pada hari pertama sebagai kepala staf gabungan dan mampu memutar perekonomian,” ujar Hillary.

Hillary sama sekali tidak menyebut tentang kekalahannya. Dia mencoba mencari alasan soal kekalahannya. Menurut Hillary, negara bagian yang menyelenggarakan kaukus tidak demokratis, sedangkan negara bagian di wilayah selatan memiliki pemilih Afrika-Amerika yang kuat.

Mundur lagi

Di tengah serangkaian kekalahan, kubu Hillary kembali mendapat tamparan dengan mundurnya wakil manajer kampanye, Mike Henry. Pekan lalu, manajer kampanye Hillary, Patti Solis Doyle, mundur.

Henry pernah menuliskan catatan bagi Hillary tahun lalu yang merekomendasikan agar Hillary melepaskan kaukus Demokrat pertama di Iowa. Hillary tidak menuruti nasihat itu dan hanya menempati urutan ketiga.

Untuk mendongkrak penampilannya, Hillary meminta sebanyak mungkin debat dengan Obama. Namun, Obama hanya setuju menggelar dua kali debat. Memaksakan banyak debat juga kurang masuk akal bagi kubu Hillary. Dari dana kampanye, Obama mengantongi lebih dari 1 juta dollar AS per hari, sumbangan lebih dari 650.000 orang.

Dana sebesar itu memungkinkan Obama membanjiri iklan di televisi di setiap negara bagian. Sementara itu, Hillary masih harus berjuang menutup lubang pinjaman sebesar 5 juta dollar AS dari koceknya sendiri.

Sebelumnya, di tiga negara bagian yang dimenanginya, Obama telah memasang iklan selama sepekan dengan pengeluaran mencapai 1,4 juta dollar AS. Hillary baru mulai memasang iklan di tiga negara bagian itu hari Jumat pekan lalu dengan pengeluaran ”hanya” 210.000 dollar AS.

Obama kini lebih banyak memfokuskan pada pertarungan melawan kubu Republik. ”Kita menang di Maryland, kita menang di Virginia. Dan, meskipun kita menang di Washington DC, langkah ini tidak akan berhenti sampai terjadi perubahan di Washington DC,” kata Obama di hadapan pendukungnya.

Obama juga melemparkan ”serangan” kepada John McCain, kandidat unggulan dari Partai Republik. ”John McCain adalah pahlawan Amerika. Kita menghargai jasanya kepada negara. (Namun), prioritas dia tidak menyentuh persoalan nyata Amerika karena terbukti sebagai kebijakan yang gagal di masa lalu,” katanya.

Merebut independen

Jajak pendapat oleh Associated Press-Ipsos menunjukkan, Obama unggul tipis atas McCain jika mereka berhadapan pada pemilu nasional. ”Kami merebut pemilih yang tidak memberi Demokrat kesempatan di masa lalu,” kata Cornell Belcher, penyelenggara jajak pendapat untuk Obama, merujuk dukungan dari kalangan independen.

Dengan delapan kemenangan berturut-turut, momentum kini tampaknya tengah bersama Obama. Namun, Hillary telah membuktikan bahwa apa pun tantangan yang dihadapinya, dia tetap kandidat kuat dengan organisasi kampanye yang rapi dan pendukung yang bersemangat.

The New York Times, Rabu, menuliskan, jika Hillary berhasil memenangi Texas dan Ohio, dia bisa menghentikan momentum yang kini dinikmati Obama. Ada catatan bahwa Obama memenangi kampanye, tetapi pemilihan dimenangi Hillary.

Kini, kedua kandidat tengah bersaing memperebutkan delegasi super (superdelegates), yaitu para fungsionaris partai dan pejabat negara bagian yang tidak terikat pada kandidat mana pun dan bebas memilih sesuai keinginan mereka. Kubu Obama menginginkan agar para delegasi super mendengarkan aspirasi pemilih, sedangkan kubu Hillary menghendaki delegasi super tetap memilih sesuai keinginan mereka. (ap/afp/reuters/fro)

No comments: