Tuesday, February 12, 2008

Timor Leste dalam Bahaya



Upaya pembunuhan terhadap Presiden Timor Leste Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao hanyalah letupan atas persoalan yang lebih pelik di negeri itu.

Krisis lebih besar tidak terjadi karena Horta dikabarkan selamat meski menderita luka tembakan di perut. Sementara Xanana, yang juga menjadi sasaran serangan kelompok militer pemberontak pimpinan Mayor Afredo Reinado, dinyatakan luput dari bahaya.

Reinado yang memiliki reputasi suka membangkang selama dua tahun terakhir tewas ditembak oleh pasukan keamanan di kediaman Horta. Kematian Reinado tidak dengan sendirinya membuat kekacauan di Timor Leste akan surut.

Tidak terbayangkan kalau Horta dan Xanana mengalami nasib fatal oleh serangan kaum pemberontak. Kekacauan dan krisis lebih besar dan rumit akan terjadi. Kondisi Timor Leste secara keseluruhan memang rapuh. Kehidupan sosial ekonomi sangat parah. Angka pengangguran di kalangan generasi muda sangat tinggi.

Kesumpekan dalam kehidupan sosial ekonomi memengaruhi panggung politik dan keamanan. Kerusuhan sosial sering terjadi sebagai komplikasi dari kemiskinan dan krisis ekonomi. Keadaan Timor Leste memang memprihatinkan. Negara dengan sekitar 800.000 penduduk itu dinilai gagal mengisi kemerdekaannya, sekurang-kurangnya sampai sekarang.

Kekecewaan dan frustrasi sosial memang melambung tinggi karena alam kemerdekaan dinilai tidak memberikan perubahan hidup, bahkan sebaliknya semakin menderita. Padahal, ketika berjuang melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, masyarakat Timor Leste membayangkan kehidupan sosial ekonomi, politik, dan keamanan menjadi lebih baik.

Namun, dalam kenyataannya setelah merdeka penuh tahun 2002, tantangan yang dihadapi justru terasa amat berat. Tanda-tanda perbaikan dan perubahan tidak kelihatan. Kesulitan bertambah lagi karena sejumlah negara, seperti Australia dan Portugal, yang dulu mendukung keras upaya Timor Leste melepaskan diri dari NKRI, sudah kurang peduli lagi terhadap nasib Timor Leste.

Isu Timor Leste pada tingkat global memang segera surut setelah negara itu merdeka tahun 2002. Persoalan Timor Leste terdesak ke belakang oleh berbagai isu besar dunia, seperti Perang Irak, kelaparan di Afrika, dan belakangan pemanasan global.

Percobaan pembunuhan terhadap Presiden Horta dan PM Xanana hanya semakin mempersulit upaya negara tetangga itu melakukan perbaikan kehidupan sosial politik, ekonomi, dan rekonsiliasi nasional. Masa depan Timor Leste pun tampak suram.


 

No comments: