Monday, February 25, 2008

Taliban Tak Mau Diusik


Senin, 25 Februari 2008 | 00:59 WIB

islamabad, minggu - Jika Pemerintah Pakistan yang baru masih menjalankan kampanye melawan teror seperti pada rezim Presiden Pervez Musharraf, kelompok Taliban mengancam meningkatkan serangannya, Minggu (24/2). Sampai sekarang kebijakan pemerintah yang baru tentang kampanye melawan teror belum jelas. Saat ini partai-partai politik pemenang pemilu masih berunding untuk membentuk koalisi.

Juru bicara Taliban, Maulvi Omar, memastikan tindakan apa pun yang dilakukan pemerintah dipastikan akan berakibat gejolak kekerasan. ”Siapa pun yang menjadi pemimpin baru, kami hanya mengingatkan bahwa kami tidak mau ada konflik. Kami ingin perdamaian. Tetapi, jika mereka yang mulai memicu perang, kami tidak akan diam saja. Kami tidak ingin pemerintah baru kembali mengulangi kesalahan Musharraf yang didikte AS,” ujarnya.

Omar menjamin tidak ada satu pun anggota kelompok perlawanan asing yang sembunyi di daerah pegunungan di Pakistan. Taliban juga berjanji akan membantu pemerintah. ”Kami dapat membantu untuk berbicara dan memberi dukungan,” ujarnya.

Proses transisi damai

Selama ini Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan partai-partai yang lain kerap mengecam ekstremisme dan bertekad menumpas kelompok militan. Namun, sampai sekarang belum jelas karena partai politik masih membahas koalisi dan nasib Musharraf. Di satu sisi, mayoritas partai menuntut Musharraf mundur dan mengancam pemakzulan jika menolak mundur. Namun di sisi lain PPP menolak hal itu karena PPP ingin agar proses transisi pemerintahan dari militer ke sipil berlangsung damai. (REUTERS/LUK)

No comments: