Monday, February 11, 2008

Obama "Permalukan" Hillary

Obama "Permalukan" Hillary

Senin, 11 Februari 2008 | 03:15 WIB

Seattle, Minggu - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Barack Obama, mempermalukan pesaingnya dengan menyapu bersih pemilihan pendahuluan dan kaukus di tiga negara bagian, Sabtu (9/2). Total perolehan suara untuk Obama kini semakin mendekati rivalnya, Hillary Clinton.

Obama menang mudah di Louisiana dengan 57 persen suara dibandingkan Hillary yang mendapat 36 persen. Di Nebraska, Obama juga meraih kemenangan besar dengan 68 persen suara, sedangkan Hillary 32 persen.

Obama menang mutlak di Washington, yang memiliki 78 delegasi, dengan perolehan 68 persen atas Hillary yang memperoleh 31 persen. Obama juga memenangi kaukus di wilayah AS, Virgin Islands, dengan hampir 90 persen suara.

Kemenangan di tiga negara bagian itu memberi Obama tambahan 72 delegasi. Berdasarkan penghitungan RealClearPolitics, Obama kini mengantongi 1.096 delegasi. Hillary memperoleh tambahan 40 delegasi menjadi 1.112 delegasi.

”Rakyat ingin membalik halaman. Mereka ingin menulis bab baru dalam sejarah Amerika, yakni sebuah perubahan. Hari ini para pemilih dari pantai barat, Teluk, hingga jantung Amerika berdiri untuk mengatakan, ’Ya, kita bisa’,” kata Obama di hadapan 6.000 tamu undangan yang menghadiri makan malam di Richmond, Virginia.

”Kita menang di Louisiana, kita menang di Nebraska, kita menang di Washington, kita memenangi utara, kita memenangi selatan, kita memenangi di tengah-tengahnya, dan saya yakin kita bisa menang di Virginia hari Selasa nanti jika Anda siap berdiri untuk perubahan,” ujarnya.

Kemenangan Obama disumbang oleh banyaknya warga Afrika-Amerika yang memberikan suara. Hampir setengah jumlah pemilih di Louisiana, yang masih didera trauma akibat badai Katrina, adalah warga kulit hitam.

Jajak pendapat terhadap pemilih yang baru saja memberikan suara (exit polls) menunjukkan, Obama memenangi empat dari lima suara warga kulit hitam di negara bagian ini. Hillary meraup 70 persen suara warga kulit putih.

Hillary tampak tenang menanggapi kemenangan Obama meskipun dia sangat membutuhkan kemenangan. ”Apakah Anda siap mengambil kembali Gedung Putih dan negara kita?” katanya di tempat yang sama dengan acara makan malam yang digelar Obama di Richmond.

”Jika saya nomine Anda, jangan pernah khawatir saya akan terdepak dari lingkaran ini karena saya benar-benar memiliki kekuatan dan pengalaman untuk memimpin negara ini,” ujar Hillary seperti dikutip CNN.

Setelah pidato singkat, Hillary cepat-cepat meninggalkan tempat itu sebelum Obama datang. Namun, pendukung Obama sudah muncul dan menyerukan nama Obama saat Hillary meninggalkan podium.

Jajak pendapat nasional yang diselenggarakan Newsweek, Jumat pekan lalu, menempatkan Obama unggul atas Hillary, 42 persen lawan 41 persen, untuk pertama kalinya.

Obama, Sabtu, telah mengklaim tiket kandidat Partai Demokrat seusai memastikan kemenangan di tiga negara bagian itu. ”Kaum Republik di Washington telah menjalankan politik masa lalu, dan itulah mengapa partai kita harus menjadi partai masa depan. Itulah partai yang hendak saya pimpin sebagai presiden AS,” ujarnya.

Belum tembus

Kemenangan mutlak Obama atas Hillary pada pemilihan akhir pekan ini ternyata belum mampu menembus kebuntuan persaingan keduanya. Kemenangan Obama yang menentukan ini memang memberi dia momentum dalam persaingan dengan Hillary, tetapi Hillary masih menang tipis dalam perolehan delegasi dan superdelegasi, 221 lawan 131, atas Obama.

Obama pun tampaknya bakal unggul di Virginia dan Maryland yang menggelar pemilihan pendahuluan pada 12 Februari bersama District of Columbia. Di kedua negara bagian itu jumlah pemilih kulit hitam cukup besar.

Dukungan dari Gubernur Virginia Tim Kaine turut memantapkan peluang kemenangan itu. ”Dia adalah pemersatu dalam perpecahan yang pahit ini. Dia adalah agen perubahan saat negara kita memang memerlukan perubahan,” kata Kaine soal dukungannya terhadap Obama.

Kedua kandidat Demokrat akan kembali berhadapan di Maine, Minggu malam, atau Senin (11/2) dini hari WIB. Sebanyak 24 delegasi dipertaruhkan di Maine.

Hillary berupaya menambah daya kampanye pertaruhan besar di Ohio dan Texas, 4 Maret mendatang. Pada hari yang sama, Rhode Island dan Vermont juga menggelar pemilihan.

Tampaknya, pertarungan sengit antara Hillary dan Obama akan terus berlanjut hingga konvensi nasional Partai Demokrat, 25-28 Agustus di Denver, Colorado. Hingga konvensi itu digelar dan para delegasi membuat keputusan, belum ada kejelasan siapa nomine Demokrat untuk melawan nomine Republik. (AP/AFP/REUTERS/FRO)

 

No comments: