Tuesday, February 12, 2008

Lagi, Obama Ungguli Hillary



Augusta, Minggu - Bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, kembali mengalahkan rivalnya, Hillary Rodham Clinton, pada kaukus pemilihan calon presiden di negara bagian Maine, Minggu (10/2). Kemenangan ini semakin mendekatkan jumlah delegasi yang diperoleh Obama dengan Hillary.

Di Maine, Obama meraih suara 59 persen dan Hillary 40 persen. Dengan perolehan suara itu, Obama mendapat tambahan delegasi 15, sementara Clinton mendapat 9 tambahan delegasi. Kemenangan ini menguatkan posisi Obama yang Sabtu (9/2) lalu memenangi kaukus di Louisiana, Nebraska, Washington, dan US Virgin Islands.

Namun, berdasarkan survei Associated Press (AP), Hillary masih unggul dalam perolehan jumlah delegasi dari Partai Demokrat, yang akan berperan memutuskan calon presiden dari Demokrat, Agustus 2008.

Hillary juga unggul dalam perolehan suara dari delegasi super (superdelegates). Mereka ini termasuk pihak yang akan menentukan calon presiden dari Demokrat. Terdapat 796 orang superdelegates yang terdiri dari anggota parlemen, gubernur, dan pejabat Partai Demokrat yang disebut sebagai superdelegates. Di Indonesia, mereka disebut sebagai sesepuh. Keputusan superdelegates soal calon presiden dari partai tidak otomatis tergantung pada hasil kaukus dan pemilihan pendahuluan.

Sejauh ini, Hillary masih unggul jauh dari Obama. Masalahnya, dari 796 superdelegates itu, Hillary sudah meraih 243 suara dan Obama meraih 156 suara. Masih ada superdelegates yang belum menentukan pilihan.

Berdasarkan hasil survei AP, jumlah delegasi yang berpihak pada Hillary (termasuk superdelegates itu) 1.136 orang dan untuk Obama 1.108 orang.

Sudah menyalip

Namun, lain lagi perkiraan dari RealClearPolitics hingga pukul 17.30 WIB, Senin (11/2). Lembaga ini, dikutip Agence France Presse (AFP), menunjukkan hasil perkiraan di mana Obama sudah meraih 1.137 delegasi (termasuk 139 superdelegates) dan Hillary meraih 1.134 delegasi (termasuk 213 superdelegates).

Dibutuhkan minimal 2.025 delegasi untuk memenangi nominasi dari Partai Demokrat untuk menentukan calon presiden.

Hari Selasa ini, Hillary dan Obama akan memperebutkan 15 delegasi di Washington DC, 70 di Maryland, dan 83 di Virginia. Di ketiga negara bagian ini, Obama diduga akan mengungguli Hillary.

Menghadapi kekalahan beruntun dari Obama, kubu Hillary, Minggu, mengganti manajer kampanye. Patti Solis Doyle digantikan Maggie Williams, penasihat Hillary. ”Meskipun beberapa negara bagian lebih memihak kepada Obama, kami akan terus berkompetisi dan berharap bisa mengamankan sebanyak mungkin delegasi”, demikian pernyataan tertulis dari tim kampanye Hillary.

Kubu Hillary berharap bisa unggul di tiga negara bagian berpenduduk padat, yaitu Texas, Ohio, dan Pennsylvania, yang akan melakukan pemilihan pendahuluan pada bulan Maret 2008. Berdasarkan jajak pendapat, Hillary unggul di tiga negara bagian ini.

Akan tetapi, Joe Trippi, penasihat politik untuk John Edward, mengatakan, ”Obama saat ini berjalan maju dengan kekuatan penuh setelah kemenangan terbaru itu.” Trippi memperingatkan kemungkinan kubu Hillary salah perhitungan di Ohio dan Texas karena kekuatan Obama terus membesar.

Obama yang menguat bukan saja membuat rivalnya sesama Demokrat khawatir. Presiden AS George W Bush (Republik), Minggu, juga menyerang Obama untuk meredam lajunya.

Bush mengkritik pernyataan Obama mengenai rencana kebijakan luar negeri yang dikatakan tidak jelas arahnya. Akan tetapi, kritikan Bush itu langsung ditanggapi juru bicara Obama, Bill Burton.

”Barack Obama tidak membutuhkan nasihat soal kebijakan luar negeri dari arsitek terburuk kebijakan luar negeri AS dalam satu generasi,” ujar Bill Burton. (AP/AFP/Reuters/CNN/OKI)

 

No comments: