Thursday, June 14, 2007

Putri Park Chung-hee Tampil
Calonkan Diri Jadi Kandidat Presiden Korsel

seoul, senin - Putri mantan Presiden Korea Selatan Park Chung-hee, Park Geun-hye, Senin (11/6), mengumumkan secara resmi pencalonan dirinya sebagai kandidat presiden. Dia juga meminta maaf atas penderitaan rakyat semasa pemerintahan ayahnya.

Dalam pidato pencalonan, Park Geun-hye mengatakan akan meneruskan dua hal yang tidak bisa diselesaikan mendiang ayahnya. "Yang pertama adalah mentransformasi Korea Selatan menjadi negara maju dan kedua adalah memberi penghargaan kepada mereka yang bekerja keras selama periode industrialisasi," katanya.

Pada kesempatan itu, Park juga meminta maaf kepada semua orang yang pernah menderita semasa pemerintahan ayahnya. "Saya selalu merasa bersalah bagi mereka beserta keluarganya yang mengalami penderitaan dan masa sulit pada era pemerintahan ayah saya," ujarnya.

Ayahnya memimpin Korea Selatan dengan tangan besi, tetapi dihormati karena prestasinya di bidang ekonomi, sebelum akhirnya dibunuh tahun 1979. Park pernah bertindak sebagai ibu negara pada tahun 1974 saat ibunya, Yuk Young-soo, tewas diterjang peluru yang sebenarnya ditujukan untuk ayahnya.

Park, mantan pemimpin Partai Agung Nasional (GNP), harus menghadapi Lee Myung-bak, pesaing yang juga mencalonkan diri lewat GNP. Jajak pendapat terkini menunjukkan, Lee unggul atas Park dengan 41 persen suara.

Kecenderungan yang terjadi dalam politik Korsel saat ini menunjukkan, siapa pun yang bisa mengamankan nominasi partai pada Agustus mendatang akan memenangi pemilu dan menggantikan Presiden Roh Moo- hyun.

Lee, mantan Chief Executive Officer (CEO) industri raksasa Hyundai dan mantan Wali Kota Seoul, juga mengumumkan pencalonan dirinya, Senin. Lee berjanji menjadikan negara itu sebagai kekuatan ekonomi ketujuh di dunia.

"Saya akan menjadi presiden yang membangun Republik Korea dan membantu rakyat mendapatkan kembali senyum mereka yang hilang," katanya. Dia juga menyatakan akan menghidupkan kembali ekonomi yang terpuruk dan menjalankan proyek keahlian teknik massal yang sukses dilaksanakannya semasa menjadi Wali Kota Seoul.

Sikap keras

Baik Lee maupun Park menjanjikan lingkungan yang pro-bisnis sebagai kritik atas kebijakan Roh yang dianggap anti-bisnis. Park mengatakan akan mendorong tumbuhnya perekonomian dengan pemotongan pajak, deregulasi, penciptaan lapangan kerja, dan mengurangi ukuran pemerintahan.

Mereka juga menjanjikan sikap yang lebih keras kepada Korea Utara dan menilai pemerintah saat ini bersikap terlalu lunak kepada Korut. Park berjanji akan menyelesaikan persoalan nuklir Korea Utara dan membangun perdamaian di Semenanjung Korea sebagai jalan reunifikasi kedua negara.

"Dengan kebijakan tentang Korea Utara yang berprinsip, saya yakin akan menyelesaikan perselisihan akibat program nuklir Korut, memulihkan perdamaian, membantu kedua negara untuk mengembangkan dasar bagi reunifikasi," katanya. (ap/afp/reuters/fro)

No comments: