Monday, June 4, 2007

Thai Rak Thai Kembali
Beredar Rumor, Thaksin Kucurkan

Dana untuk Bentuk Partai Baru

Bangkok, Minggu - Meskipun sudah dibubarkan, para pemimpin Partai Thai Rak Thai telah menyusun rencana untuk mendirikan kembali partai itu. Sekitar 300 anggota telah siap untuk pembentukan Thai Rak Thai yang baru. Namun, peran mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dalam partai baru itu belum jelas.

Beberapa hari setelah hakim menjatuhkan putusan untuk membubarkan Thai Rak Thai, sejumlah pemimpin partai telah membicarakan rencana untuk bangkit kembali. Mereka tidak akan membiarkan partai itu hilang dalam belantara politik Thailand.

"Kami telah menyusun Kelompok Thai Rak Thai baru dengan jumlah anggota hampir 300 orang, termasuk mereka yang telah dilarang terlibat dalam politik dan mantan anggota parlemen yang sebelumnya telah keluar dari partai," kata Chaturon Chaisang, pemimpin sementara Thai Rak Thai, Minggu (3/6).

Thai Rak Thai didirikan sekitar 10 tahun lalu oleh Thaksin dan merupakan salah satu partai politik paling populer dalam sejarah Thailand, dengan anggota hingga 14 juta orang. Di bawah kepemimpinan Thaksin, Thai Rak Thai berhasil meraih dua kali kemenangan mutlak dalam pemilu sebelum digulingkan dalam kudeta, September 2006.

Chris Baker, ahli sejarah dan penulis sejumlah buku tentang politik Thailand, mengatakan, anggota Thai Rak Thai yang dilarang berpolitik tidak bisa dilarang membentuk kelompok nonpolitik. Sekitar 250 mantan anggota parlemen dari Thai Rak Thai masih memenuhi syarat untuk membentuk partai baru.

Pilihan lain, kata Baker, adalah dengan menempatkan istri atau keluarga para politisi yang dilarang berpolitik untuk menggantikan posisi mereka dan meneruskan tradisi panjang dinasti keluarga politisi di Thailand. Namun, Baker menambahkan, situasi tetap keruh dan tidak menentu.

Peran Thaksin

Chusak Sirinil, ahli hukum Thai Rak Thai, mengatakan, faksi-faksi yang terpecah setelah kudeta bisa bergabung kembali. Hambatan paling besar yang mungkin ditemui adalah larangan aktivitas politik yang diberlakukan junta yang bakal mempersulit upaya mendaftarkan partai baru.

Meskipun larangan itu dicabut, proses pembentukan partai baru tetap memakan waktu. "Kami tidak yakin Partai Thai Rak Thai yang baru akan siap bertarung dalam pemilu mendatang," kata Chaturon.

Peran Thaksin dalam partai baru itu belum jelas. Dia berkeras akan istirahat dari politik.

"Saya bisa mengatakan bahwa Thaksin tidak akan memainkan peran di depan atau di belakang layar dalam partai baru," kata Chaturon. Namun, rumor yang beredar mengatakan Thaksin akan mengucurkan dana bagi partai baru dan mengendalikannya dari London.

Protes berlanjut

Di wilayah selatan Thailand, protes menentang kehadiran militer terus berlanjut. Sedikitnya 1.000 orang, Minggu, menggelar protes di sebuah masjid di Provinsi Pattani.

Para demonstran menuntut penarikan pasukan dan pencabutan keadaan darurat yang sudah diberlakukan selama hampir dua tahun. Situasi di wilayah selatan semakin memburuk menyusul tewasnya 12 tentara di Provinsi Yala, Kamis.

Di Narathiwat, militan menyerang konvoi polisi dan meledakkan bom. Akibatnya terjadi bentrokan antara tentara dan militan. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas pada dua bentrokan tersebut. (afp/fro)

No comments: