Saturday, June 2, 2007

serbia
Buronan Penjahat Perang Ditangkap

belgrade, kamis - Mantan jenderal Serbia, Zdravko Tolimir, yang selama ini menjadi buronan penjahat perang PBB, ditangkap saat bersembunyi di wilayah Bosnia, Kamis (31/5). Tolimir (58) adalah salah satu rekan dekat dari mantan pemimpin militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, yang juga masih ada di dalam daftar buronan.

Tolimir akan dihadapkan ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda. Pengadilan itu dibentuk khusus mengadili kasus pembunuhan massal 8.000 Muslim di Srebrenica pada tahun 1995.

Dengan tertangkapnya Tolimir, berarti masih ada lima buronan yang bersembunyi dan belum ditemukan, termasuk Mladic dan Radovan Karadzic. Jaksa penuntut pengadilan PBB, Carla Del Ponte, berharap buronan lain akan segera ditangkap.

Juru bicara Del Ponte, Olga Kavran, menegaskan, Tolimir adalah salah satu dari tiga tokoh di balik kasus di Srebrenica.

Sebelum ditangkap, Tolimir diketahui tengah bersembunyi di wilayah Bosnia yang berdekatan dengan daerah perbatasan Serbia dan Republik Srpska. Setelah ditangkap, Tolimir kemudian langsung dibawa ke Den Haag.

Rasim Ljajic, pejabat menteri yang bertanggung jawab dan bekerja sama dengan pengadilan di Den Haag, mengatakan, Tolimir adalah salah satu tokoh penting dalam jaringan Mladic. "Kami pasti bisa menangkap buronan yang lain," kata Ljajic.

Penangkapan Tolimir ini terjadi beberapa hari menjelang kedatangan Del Ponte ke Belgrade atau dua pekan setelah Pemerintah Serbia yang baru terbentuk. Dalam kurun waktu itu pula banyak dilakukan pencarian yang selalu gagal di berbagai hotel Belgrade untuk mencari Mladic.

Sebelumnya, Rabu, Pemerintah Serbia membentuk dewan keamanan nasional untuk meningkatkan kerja sama penangkapan penjahat perang. Dewan itu dipandang sebagai langkah penting untuk memulai perundingan antara Serbia dan Uni Eropa (UE) mengenai rencana Balkan masuk menjadi anggota UE.

Namun, menurut Ketua Urusan Perluasan UE Olli Rehn, pembentukan dewan seperti itu justru menjadi hambatan dimulainya kembali perundingan antara Serbia dan UE. Meski demikian, Rehn menyambut baik penangkapan Tolimir itu. "Itu jelas langkah penting sebagai awal mula untuk mengadili seluruh buronan. Bekerja sama dengan Pengadilan Den Haag itu bukan hanya menjadi kewajiban internasional, tetapi juga menjadi kunci penting untuk meraih rekonsiliasi di negara-negara Balkan," ujarnya.

Namun, Rehn tak menyebutkan kemungkinan bisa dimulainya kembali negosiasi keanggotaan Balkan di UE. Sebelumnya UE menangguhkan negosiasi itu tahun lalu dengan alasan Pemerintah Serbia yang lama tidak bisa memenuhi janjinya untuk segera menangkap Mladic.

Menanggapi tentang hal ini, Ljajic menegaskan dia kini sama sekali "tidak ragu" bahwa Del Ponte akan bisa membawa laporan yang positif kepada UE agar UE bersedia membuka kembali proses negosiasi itu.

Lima buronan

Mengenai nasib Mladic, saat ini Mladic diyakini bersembunyi di Serbia. Sementara tempat persembunyian Karadzic (60) diyakini sering berpindah-pindah antara wilayah Montenegro dan sebagian wilayah Bosnia yang dikuasai Serbia.

Beberapa tersangka penjahat perang yang sampai sekarang masih menjadi buronan adalah mantan asisten Karadzic, Stojan Zupljanin (55); mantan pejabat Pemerintah Serbia Kroasia, Goran Hadzic (48); dan mantan komandan polisi Serbia di Kosovo, Vlastimir Djordjevic (58). Zupljanin diyakini tengah bersembunyi di wilayah Serbia Bosnia, sementara Hadzic di Serbia dan Djordjevic di Rusia. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

No comments: