Saturday, June 2, 2007

Thai Rak Thai Dibubarkan

Thaksin Meminta Maaf kepada Pendukungnya

bangkok, jumat - Ribuan pendukung Perdana Menteri Thailand yang terguling, Thaksin Shinawatra, Jumat (1/6), turun ke jalan setelah hakim memutuskan untuk membubarkan Partai Thai Rak Thai. Partai itu dinyatakan bersalah dan terbukti melakukan kecurangan dalam pemilu April 2006 sehingga harus dibubarkan.

Sekitar 3.000 orang mengenakan pita kuning bertuliskan "Junta pergilah!" dan berkumpul di pusat kota Bangkok, di bawah kawalan ketat pasukan keamanan. Mereka menilai keputusan pengadilan untuk membubarkan Thai Rak Thai tidak adil karena rivalnya, Partai Demokrat, dinyatakan tidak bersalah dan tidak dibubarkan.

Selain membubarkan Thai Rak Thai, hakim Pengadilan Konstitusional juga melarang 111 anggota partai itu, termasuk Thaksin, untuk terlibat politik selama lima tahun. "Sebagai seseorang yang secara pribadi dirugikan, saya tidak menerima keputusan pengadilan yang telah direncanakan pemimpin kudeta," kata Veera Musigapong, salah satu pemimpin Thai Rak Thai yang dilarang berpolitik.

Dari tempat pembuangannya di London, Thaksin menyatakan keterkejutan atas keputusan hakim dan meminta maaf kepada para pendukungnya. "Saya sebagai pendiri dan pemimpin partai meminta maaf kepada semua anggota, pengurus, dan pendukung partai yang mengalami nasib yang tidak diharapkan ini," ujar Thaksin dalam surat yang dibacakan pengacaranya.

Namun, Thaksin menyerukan agar pendukungnya menerima keputusan pengadilan dan mendesak junta untuk mempercepat pemilu yang dijanjikan pada Desember mendatang. "Saya meminta agar semua orang tetap tenang dan tidak membuat gerakan apa pun," kata Thaksin.

Tidak ada laporan mengenai kerusuhan pascakeputusan pengadilan. Namun, penjagaan keamanan justru ditingkatkan dan lebih banyak pos pemeriksaan didirikan.

Tidak terbatas

Pemimpin kudeta Jenderal Sonthi Boonyaratkalin mengatakan, pengawasan untuk jangka waktu tidak terbatas telah diberlakukan dan sekutu-sekutu Thaksin akan diawasi lebih ketat. "Keamanan telah ditingkatkan sejak semalam (Rabu) dan secara bertahap akan ditingkatkan. Keadaan ini akan berlangsung dalam jangka waktu lama," ujarnya.

Gerakan menentang pembubaran Thai Rak Thai mulai muncul. Sejumlah situs internet dan radio komunitas kecil mulai menggaungkan pesan antikudeta dan pro-Thaksin, yang sering kali diblokir junta.

Beberapa pengamat politik mengatakan, protes antikudeta akan menguat menyusul pembubaran Thai Rak Thai. Situasi politik Thailand juga diperkirakan semakin tidak menentu. "Saya kira protes antikudeta akan semakin intensif dan kemungkinan mempersulit pengajuan konstitusi baru," kata pengamat politik Sukhum Nualskul.

Pemimpin Thai Rak Thai Chaturon Chaisaeng mengatakan, Partai Thai Rak Thai baru akan mendaftarkan diri dengan nama sama. Namun, para pengamat menilai, tanpa pemimpin senior, termasuk Thaksin, sulit bagi Thai Rak Thai untuk mengadakan perubahan di bawah nama baru dan siap mengikuti pemilu Desember mendatang.

(ap/afp/reuters/fro)

No comments: